SOLOPOS.COM - Ilustrasi KRL Jabodetabek atau Commuter Line (JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, SOLO -- Rencana pengoperasian kereta rel listrik atau KRL Solo-Jogja kian di depan mata setelah tiang-tiang pancang untuk jaringan listrik mulai dipasang di sepanjang jalur rel.

Di wilayah Klaten misalnya, tiang itu mulai dipasang sejak awal 2020. Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, beberapa waktu lalu, membenarkan tiang itu untuk jaringan listrik aliran atas (LAA) KRL Solo-Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

KRL tersebut diproyeksikan siap beroperasi akhir 2020. Soal teknis pembangunan hingga kepastian pengoperasian KRL, Eko menjelaskan berada di tangan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

Karantina Rasa Camping di Telaga Madirda Karanganyar Dijamin Gak Bakal Stres

Eko menuturkan KRL menjadi angin segar untuk transportasi KA terutama di wilayah Solo-Jogja. KRL dinilai lebih cepat dibandingkan KA diesel yang selama ini beroperasi antara Solo-Jogja.

Selain itu, KRL lebih ramah lingkungan. “KRL lebih bersih [ramah lingkungan] karena tidak menggunakan bahan bakar minyak. Selain itu, KRL suaranya lebih halus. KRL ini menjadi angin segar bagi transportasi KA di Solo-Jogja,” urai dia.

Pada 2018 lalu, Eko sempat menyatakan KRL Solo-Jogja kemungkinan bakal menerapkan sistem pelayanan yang sama dengan KRL Jabodetabek atau Commuter Line yang dioperatori PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak perusahaan PT KAI.

Teknologi, sistem tiket dengan e-ticket atau tiket harian berjaminan (THB), hingga penataan peron kemungkinan akan meniru KRL Jabodetabek.

Ini Fakta Kecelakaan Beruntun di Laweyan Solo Versi Polisi

”Teknologinya mestinya standar KRL, jadi semestinya sama dengan di Jakarta. Sistemnya pun sama, nanti ada penataan di stasiun-stasiun tempat KRL itu berhenti, seperti ada loket khusus KRL, jadi terpisah antara pelayanan jarak jauh dengan lokal KRL,” kata dia kala itu.

PT KCI saat ini mengelola Commuter Line yang beroperasi di Jabodetabek. Dalam sehari Commuter Line melayani sekitar 1 juta penumpang dan ditarget menjadi 1,2 juta penumpang pada 2019.

Bila KRL Solo-Jogja akan beroperasi dan standarnya sama, bukan tidak mungkin layanan Commuter Line akan diterapkan sama di KRL Solo-Jogja. Berikut beberapa layanan KRL di Jabodetabek sebagaimana dikutip dari laman resmi PT KCI, krl.co.id, beberapa waktu lalu.

Formasi 12 Kereta

Pengoperasian KRL dengan satu rangkaian terdiri atas 12 kereta mulai hadir pada 16 September 2015. PT KCI mengoperasikan KRL dengan rangkaian yang lebih panjang untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa Commuter Line yang jumlahnya semakin meningkat.

Bila diasumsikan 1 kereta mengangkut 200 orang, sekali jalan KRL bisa mengangkut hingga 2.400 orang. Bandingkan dengan Kereta Api Prameks yang saat ini beroperasi melayani rute Solo-Jogja.

Viral Ferdian Paleka Dibully di Tahanan: Disuruh Push Up Sampai Masuk Tong Sampah

Prameks bisa mengangkut 800 orang untuk Prameks kereta rel diesel elektrik (KRDE). Sedangkan Prameks yang KRDI hanya bisa mengangkut 500 orang sekali jalan.

KRL Access

PT KCI memiliki aplikasi KRL Access yang merupakan penyempurnaan dari aplikasi info KRL. Fitur baru yang ditawarkan KRL Access semakin memudahkan pengguna jasa kereta Commuter Line, selain dapat mengetahui posisi kereta dan jadwal keberangkatan.

Aplikasi ini menyatukan seluruh akses informasi dari media sosial KCI ke dalam satu platform. Melalui KRL Access, pengguna juga bisa mendaftar untuk mendapatkan notifikasi langsung ke ponselnya saat ada informasi terkini seputar kondiri lintas KRL.

Vending Machine

Mulai 27 Desember 2015 Commuter Vending Machine (C-VIM) hadir di stasiun agar pengguna dapat menentukan rencana perjalanannya sendiri.

Rumah Pemotongan Ayam di Nusukan Solo Dibobol Maling, Pelaku Diduga Mantan Karyawan

Vending machine ini dilengkapi fitur layanan isi ulang Kartu Multi Trip (KMT), layanan pembelian Tiket Harian Berjaminan (THB) dan pembelian THB PP, layanan isi ulang THB, dan refund THB.

Dengan adanya vending machine, calon penumpang tidak perlu bingung karena pembelian tiket bisa dilayani mesin itu.

E-Ticketing

Ilustrasi e-ticket KRL Jabodetabek atau Commuter Line
Ilustrasi e-ticket KRL Jabodetabek atau Commuter Line (Antara).

Sistem ini berlaku di Commuter Line sejak 1 juli 2013. PT KCI mulai menerapkan e-ticketing menggantikan tiket kertas, dalam rangka meningkatkan pelayanan Commuter Line.

Dengan sistem e-ticketing, pengguna Commuter Line dapat lebih tertib dan nyaman melakukan perjalanan. E-ticket ini dibagi menjadi dua macam yaitu KMT dan THB.



Tak Dapat Fasilitas Listrik Gratis atau Diskon 50 Persen? Pelanggan Bersubsidi Bisa Lakukan Cara ini

Tiket elektronik ini lebih efisien dan mudah untuk digunakan, mengurangi limbah kertas yang merusak lingkungan, serta sejalan dengan kebijakan pemerintah mewujudkan cash-less society.

Gelang Multi Trip

Ada Gelang Multi Trip (GMT) dan Gantungan Kunci Multi Trip (YMT) yang membuat perjalanan menjadi mudah dan nyaman. Dua benda ini variasi bentuk e-ticket agar penumpang KRL lebih mudah saat tap in dan tap out.

Pada 3 Februari 2015 KCI mengeluarkan Kartu Multi Trip berbentuk gelang dan gantungan kunci yang lebih mudah dibawa dan dipakai dalam perjalanan. Gelang dan gantungan kunci ini dirancang agar penumpang KRL tidak perlu khawatir kehilangan kartu mereka.

Ditelepon & Ditawari Jokowi Tambah Bansos, Ganjar Menolak: Izinkan Kami Berkreasi

Hingga saat ini, KRL Jabodetabek merupakan satu-satunya KRL yang beroperasi di Tanah Air. Bukan tidak mungkin akhir tahun 2020, KRL Solo-Jogja akan menyusul Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya