SOLOPOS.COM - Jumpa pers PT KCI dan PT KAI Daops VI Yogyakarta terkait operasional KRL Jogja-Solo di Goela Klopo, Solo, Kamis (8/10/2020). (Farida Trisnaningtyas/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Kereta rel listrik (KRL) yang bakal menggantikan kereta api (KA) lokal Prambanan Ekspres (Prameks) nantinya akan menyinggahi sebanyak 11 stasiun di lintas Jogja – Solo. KRL Jogja – Solo untuk tahap pertama ini yang dioperasikan terlebih dahulu adalah relasi Jogja – Klaten dengan masa uji coba pada awal November 2020.

Direktur Operasi dan Pemasaran PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Wawan Ariyanto, mengatakan KRL Jogja – Solo ditarget bisa beroperasi penuh pada awal 2021 mendatang. Menurutnya, pembangunan proyek KRL ini menyisakan relasi Klaten – Solo. Sementara relasi Jogja – Klaten tinggal menunggu elektrifikasi jaringan listrik aliran atas (LAA).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Waktu tempuh KRL memang sama dengan KA lokal sekarang sekitar 82 menit, tapi kereta listrik ini akan melintasi dan naik turunkan penumpang di sebanyak 11 stasiun dari Jogja – Solo. Kalau sekarang ini KA Prameks hanya singgah di enam stasiun,” ujarnya, dalam jumpa pers, Kamis (8/10/2020) petang WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Wawan menjelaskan 6 stasiun yang disinggahi KA Prameks saat ini adalah Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Klaten, Purwosari, dan Solo Balapan. Sedangkan penambahan 5 stasiun yang pemberhentian KRL nanti, yakni Stasiun Brambanan, Srowot, Ceper, Delanggu, dan Gawok.

5 Hal Yang Sebaiknya Tidak Diceritakan Kepada Keluarga, Ini Alasannya

Menunggu Regulasi

Selain itu, tarif KRL Jogja - Solo tersebut kemungkinan sama dengan KRL Jabodetabek, yakni 1-25 kilometer (km) pertama seharga Rp3.000 lalu 10 km berikutnya Rp1.000, dan berlaku kelipatannya. Namun demikian, ketentuan harga tiket ini menunggu regulasi lebih lanjut. Di sisi lain, pembelian tiket kereta listrik ini hanya berlaku pembayaran nontunai (cashless) melalui dua macam e-ticket, yakni Kartu Multi Trip (KMT) dan Tiket Harian Berjamin (THB), plus kartu e-money yang dikeluarkan perbankan.

Di samping itu, kereta yang dipakai merupakan buatan dalam negeri dari PT Inka, KRL KfW. Menurutnya, KRL Jogja – Solo ini kebutuhannya 10 trainset, yang sudah siap 4 trainset.

“Soal jadwal nanti pada 2021 sesuai KA existing [KA lokal] dulu, kalau pada perkembangannya semakin banyak dan kapasitas lintasnya memungkinkan akan kami tambah. Tidak menutup kemungkinan kalau headway-nya seperti KRL Rangkasbitung, yakni 30 menit sekali [keretanya],” imbuhnya.

Gaya Puan Maharani Saat Berkebun Di Halaman Rumah

Uji Coba Awal Oktober

Senior Manager PT KCI Wilayah Daops VI, Dedy Setiawan, mengatakan sedianya KRL relasi Jogja - Klaten dijadwalkan uji coba pada awal Oktober ini. Namun demikian, rencana tersebut mundur sehingga nantinya pada 3 – 9 November 2020 uji coba tanpa penumpang terlebih dahulu. Setelah itu, pada 10 November uji coba dengan penumpang relasi Jogja – Klaten pergi pulang (PP). Menurutnya, uji coba ini direncanakan sebanyak 10 trip PP setiap hari.

“Jika kecepatan KA Prameks sekarang maksimal 70 km/jam, nantinya KRL akan jalan 90 km/jam. Daya tampung keretanya juga lebih banyak, sesuai aturan 1 meter ada 6 orang, jadi muatnya 1 kereta 200-an orang,” katanya.

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, menambahkan pada masa transisi KA lokal ke KRL, KA Prameks bakal terus beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya