SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com,&nbsp;JAKARTA</strong> — Pengamat politik Ari Nurcahyo berharap pernyataan Yusril Ihza Mahendra terkait sepak terjang Amien Rais pada 1999 bisa membawa politik kembali ke fitrah kemaslahatan bersama. Yusril mengkritik manuver Amien dan mengingatkan kembali risikonya seperti Poros Tengah mengusung Gus Dur saat itu.</p><p>Direktur Eksekutif Para Syndicate tersebut mengatakan bahwa cuitan Yusril dalam akun twitternya @YusrilIhza_Mhd pada Senin (12/6/2018) merupakan upaya jujur seorang politiki tentang panggung politik di negeri ini yang banyak dipenuhi wajah hipokrit dan miskin keteladanan tokoh politik.</p><p>&ldquo;Yusril dengan caranya mau membuka wajah asli di balik kedok dan topeng dari para politisi yang sering menanggalkan integritas, karena tidak berintegritas demi menggapai tujuan politik,&rdquo; ujarnya, kepada <em>Bisnis/JIBI</em>, Selasa (12/6/2018).</p><p>Menurutnya, pernyataan Yusril memang menunjuk ke Amien Rais. Tapi kicauan di Twitter itu juga bisa diarahkan pada wajah politik Indonesia yang menurutnya muram akibat aktor politik yang berlaku kotor.</p><p>Dia berharap pernyataan Yusril ini bisa membasuh wajah politik di negeri ini sehingga kembali ke fitrah bahwa politik itu untuk kemaslahatan rakyat, seraya mengajak semua pihak berpikir dan bersikap positif demi kebaikan negeri ini.</p><p><br /><img style="float: left;" src="http://img.bisnis.com/uploads/images/yusril-jokowi.jpg" alt="" width="437" height="290" /></p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Yusril, lanjutnya, mau memberikan pendidikan politik kepada publik degan mengajak semua pihak untuk membuka mata membaca aktor-aktor politik yang sedang berlaga di negeri untuk kontestasi Pilpres tahun depan.</p><p>Lanjutnya, secara praktis dan pragmatis, Yusril dan Amien pastinya sama-sa,a punya tujuan dan target politik, tapi mereka berbeda dalam cara, haluan, dan pilihan taktis politik. Keduanya, ujar Air, sedang berebut mengambil pengaruh dan menarik dukungan untuk meraih sumber daya politik maksimal di kontestasi Pemilu 2019.</p><p>&ldquo;Yusril dan Amien keduanya sama-sama intelektual, tokoh, dan politikus dengan jam terbang yang tinggi. Meskipun sama-sama mengejar tujuan politiknya masing-masing, namun berbeda dalam sikap dan langkah politiknya. Publik dapat belajar banyak dari kedua tokoh ini, agar kita dapat kembali mengedepankan akal sehat dan hati nurani dalam berpolitik,&rdquo; pungkasnya.</p><p>Dalam akun Twitternya Yusril mengaku tidak ingin mengikuti manuver politik Amien Rais karena belajar dari pengalaman 1999 ketika Amien Rais meminta pihaknya untuk mendukung Gus Dur sebagai Presiden. Saat itu, Pemilu 1999 dimenangi oleh PDIP sehingga Megawati Soekarnoputri menjadi kandidat presiden paling kuat.</p><p>Setelah Gus Dur naik ke tampuk kekuasaan, poros tengah yang dimotori oleh Amien Rais kembali menggoyang kekuasaan mantan Ketua umum PBNU tersebut melalui isu skandal Brunei Gate.</p><p>"Saya dan MS Kaban menolak. Kami tidak ingin mempermainkan orang utk suatu agenda tersembunyi," ujarnya. "Tahun 2018 inipun saya tidak ingin ikut2an dengan manuver Pak Amien Rais. Bukan karena saya apriori, tetapi saya belajar dari pengalaman. Saya kini Ketum Partai. Saya ibarat nakhoda, yang harus membawa penumpang ke arah yang benar, dengan cara2 yang benar pula," tutup Yusril dalam kicauannya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya