SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters/Valentyn Ogirenko)

Solopos.com, NEW YORK — Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon sangat prihatin dengan gelombang baru kerusuhan di Ukraina Timur dan mendesak semua pihak agar meredam ketegangan. Hal itu dikatakan oleh seorang juru bicara PBB, Senin (7/4/2014).

“Ban mendesak semua pihak yang bertanggungjawab dan berpengaruh mengenai situasi tersebut agar meredam ketegangan dan mendorong semua pihak agar menyampaikan pendapat mereka secara damai guna menenangkan situasi,” kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB tersebut, dalam taklimat ruting yang diselenggarakan di Markas PBB, New York.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pegiat pro-Rusia menguasai beberapa gedung pemerintah di Ukraina Timur pada Minggu (6/4/2014) dan menuntut hubungan lebih erat dengan Moskow serta penyelenggaraan referendum untuk memberi wewenang lebih banyak kepada pemerintah lokal.

Kantor berita Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (8/4/2014) pagi menyebutkan Perdana Menteri sementara Ukraina, Arseny Yatsenyuk, Senin lalu menuduh Rusia mengobarkan gelombang baru kerusuhan dengan menyebarkan perasaan separatis di Ukraina Timur. Pada 18 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin Crimea menandatangani kesepakatan bagi Crimea untuk menjadi bagian dari Rusia.

Pada pada Maret memutuskan untuk membentuk misi hak asasi manusia atas permintaan dari Ukraina dan beberapa kelompok sipil, dalam upaya menyediakan penilaian objektif mengenai situasi hak asasi manusia di negeri tersebut.

Menurut Farhan Haq, misi itu telah mendirikan beberapa kantor lapangan di Lviv, Odessa, Donetsk dan Kharkiv dan sedang melakukan perekrutan staf untuk keempat kantor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya