SOLOPOS.COM - Vladimir Putin (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh pemerintah Ukraina tidak becus karena membiarkan puluhan orang tewas akibat baku tembak di Odessa, Sabtu (3/5/2014).

Kantor Berita Rusia, Novosti, melaporkan, Vladimir Putin marah atas peristiwa itu dan juga menuduh Ukraina serta Uni Eropa menjadi sponsor atas kerusuhan yang diakhiri dengan pembakaran gedung tersebut. “Sudah jelas bahwa kondisi itu adalah upaya militer, sebuah pembunuhan massal yang mereka sebut sebagai operasi,” ujar Dmitry Peskov, Juru Bicara Kremlin, Sabtu (3/5/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peskov menuturkan, dengan terbunuhnya puluhan orang dan terlukanya ratusan orang dari kedua pihak, sangat absurd untuk membicarakan pemilihan umum, yang direncanakan oleh Kiev berlangsung pada 25 Mei 2014 mendatang.

Dia mengajak negara-negara Barat untuk berdialog demi penyelesaian krisis ini. “Kami menyadari bahwa tanpa dialog dengan rekan Eropa kami, krisis tidak akan usai. Tapi kami tidak bisa mengupayakan dialog sendirian,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 42 orang tewas saat baku tembak terjadi antara milisi pro dan anti Rusia di Ukraina timur, Sabtu (3/5/2014). Baku tembak itu akhirnya berakhir ketika milisi pro-Rusia terperangkap di dalam gedung yang terbakar, membuat kota itu hanya selangkah lagi menuju perang total.

Menurut laporan Reuters, pada hari yang sama, milisi pro-Rusia membebaskan tujuh orang pemantau Eropa setelah delapan hari menyekap mereka. Di sisi lain, pemerintah Kiev telah melakukan upaya militer untuk mereklaim wilayah yang diduduki para milisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya