SOLOPOS.COM - Vladimir Putin (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Solopos.com, KIEV – Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) tetap menerapkan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia, Jumat (12/9/2014).

AS dan UE memperketat sanksi keuangan terhadap Moskow atas campur tangan di Ukraina kendati sudah ada gencatan senjata selama sepekan di wilayah timur Ukraina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sanksi-sanksi baru dari Uni Eropa akan membatasi akses bagi perusahaan-perusahaan minyak Rusia untuk mendanai operasinya.

Adapun sanksi dari Amerika Serikat memukul bank terbesar dan perusahaan pembuat senjata. Sanksi itu juga melarang perusahaan-perusahaan AS membantu lima perusahaan minyak Rusia untuk melakukan eksplorasi tambang-tambang.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut sanksi-sanksi baru itu agak mengherankan mengingat gencatan senjata antara Kiev dan para gerilyawan pro Rusia telah tercapai pekan sebelumnya sebagai bagian dari perjanjian perdamaian.

Washington dan Brussels selama ini terus memperketat sanksi ekonomi terhadap Rusia sejak negara itu mencaplok semenanjung Crimea milik Ukraina pada Maret lalu.

Mereka menuduh Moskow memicu pemberontakan oleh para separatis pro Rusia di Ukraina timur, wilayah yang telah dinamai Putin sebagai “Rusia Baru”. Mereka juga mengatakan Putin memperkeruh konflik bulan lalu dengan mengirimkan ribuan tentara menyeberangi garis perbatasan.

Di sisi lain, Rusia membantah pihaknya membantu separatis ataupun mengirimkan pasukan.

Gencatan senjata telah dilaksanakan secara luas sejak kesepakatan damai ditandatangani satu pekan lalu dan ketenangan terlihat di daerah pertempuran dalam beberapa hari terakhir ini.

Meski demikian, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan gencatan itu masih sangat rawan.

Para pejabat AS mengatakan sanksi-sanksi baru bisa dicabut jika Moskow menarik seluruh pasukannya dari Ukraina, membebaskan para tahanan dan membuat zona netral di kedua sisi perbatasan untuk menghindarkan aksi penembakan.

Uni Eropa mengatakan pihaknya akan mencabut beberapa dan bahkan semua sanksi jika Moskow mematuhi gencatan senjata pekan lalu dan aspek-aspek lainnya seperti yang tercantum dalam rencana perdamaian baru.

Moskow telah bereaksi terhadap sanksi dengan menjalankan larangan impor terhadap semua makanan Barat dan mengatakan pihaknya bisa mengambil langkah-langkah yang lebih jauh dan maju ke Organisasi Perdagangan Dunia.

“Mengenai langkah-langkah balasan, pemerintah sedang memikirkannya, tapi hanya langkah yang akan membuat kondisi lebih baik bagi kami yang akan diterapkan,” kata Putin setelah pertemuan blok keamanan kawasan di negara bekas Soviet, Tajikistan.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pihaknya akan segera memberikan reaksi terhadap sanksi itu.

Moskow juga mengatakan pihaknya bisa menggunakan dana negara untuk membantu perusahaan-perusahaan yang terkena sanksi.

Perekonomian Rusia dan Eropa memiliki jalinan yang mendalam, terutama dalam bidang energi: Rusia merupakan pemasok utama gas alam bagi Eropa.

Moskow telah menyiapkan langkah-langkah pembalasan, termasuk melarang maskapai-maskapai penerbangan Barat menggunakan wilayah udaranya, yang biaya lintasannya bisa berharga ratusan juta dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya