BRUSSELS – Turki diharapkan menyampaikan permintaan kepada NATO untuk menempatkan rudal di perbatasan Suriah untuk membela diri dari serangan mortir dari tetangganya tersebut, Senin (19/11/2012).
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Menurut Menteri Pertahanan Jerman, Thomas de Maiziere mengatakan, hanya Amerika Serikat (AS), Belanda dan Jerman yang mempunyai sistem rudal Patriot sesuai yang dibutuhkan. Menurut De Maiziere, Jerman akan menganalisis permintaan itu ddengan alasan ” solidaritas”.
“Saya berharap akan ada permintaan dari Pemerintah Turki hari ini kepada NATO untuk menyebarkan Rudal Patriot di perbatasan Turki,” katanya kepada wartawan di Brussels, di sela-sela pertemuan para menteri pertahanan Uni Eropa (UE).
“Jika rekan [kami] memintanya sekarang untuk tindakan itu, jelas kami akan menerimanya dengan cara terbuka dan penuh solidaritas,” tuturnya merujuk pada Turki yang merupakan satu-satunya negara kawasan Arab Teluk yang menjadi anggota NATO.
De Maiziere mengatakan, respons Jerman akan tergantung pada rincian apa pun dari permintaan tersebut. “Tetapi jika kami menempatkan Patriot-Patriot di perbatasan Turki, akan disertai personel tentara Jerman,” tandasnya.
Turki tengah membahas dengan negara-negara sekutunya di NATO tentang cara untuk menjaga keamanan di sepanjang perbatasan dengan Suriah, sepanjang sekitar 900 km. Sementara mortir-mortir yang ditembakkan dari arah Suriah banyak yang mendarat di wilayahnya, sehingga meningkatkan kekhawatiran terhadap merembetnya perang saudara itu.
Sementara menteri pertahanan Belanda mengatakan pihak mereka sedang menunggu permintaan bantuan dari Turki. “Kami belum menerima permintaan resmi,” kata Jeanine Hennis-Plasschaert kepada wartawan di Brussels. “Kami sedang menunggu permintaan resmi,” tuturnya.