SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menyusuri jalanan di DistrikBustan al-Basha, Aleppo, Sabtu (8/9/2012), di antara puing-puing bangunan yg hancur akibat serangan bom. (Reuters)

Sejumlah warga menyusuri jalanan di DistrikBustan al-Basha, Aleppo, Sabtu (8/9/2012), di antara puing-puing bangunan yg hancur akibat serangan bom. (Reuters)

AMMANPemerintah Suriah mengecam Prancis yang mendukung upaya pemberontak menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.

Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink

Damaskus menuding langkah Paris itu tak menghasilkan apa pun selain merusak misi Lakhdar Brahimi, utusan perdamaian PBB yang baru bertugas untuk mencari solusi diplomatik dalam konflik yang telah berjalan 17 bulan itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdessi, Minggu (9/9/2012), menuduh Prancis menderita “skizofrenia” terkait pendekatan terhadap konflik negara itu.

“Di satu sisi Prancis mendukung misi Brahimi, pada saat yang sama mereka menyatakan mendukung militerisasi dalam krisis di Suriah,” kata Makdessi seperti dilansir yahoonews. Prancis, negara yang pernah menjadi penguasa kolonial di Suriah, adalah salah satu pihak yang paling vokal menentang rezim Assad.

Awal bulan ini Prancis mengumumkan, mereka telah mulai mengirim bantuan langsung dan uang kelimakotadi Suriah yang dikuasai pemberontak, sebagai bagian dari upaya intensif melemahkan kekuasaan Assad. Prancis menjadi negara Barat pertama yang menyalurkan dukungan kepada pemberontak Suriah, di tengah seruan masyarakat internasional untuk lebih banyak mengupayakan pencegahan pertumpahan darah.

Pemerintah Perancis juga mengakui telah menyediakan peralatan komunikasi dan non-mematikan lainnya untuk pasukan pemberontak Suriah. Namun Prancis menegaskan, mereka tidak akan memberikan bantuan senjata tanpa ada perjanjian internasional.

Makdessi mengatakan, Pemerintah Suriah berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan Brahimi. “Satu-satunya cara untuk membuat misi Brahimi sukses adalah kerja sama dari semua pihak untuk memungkinkan dia membawa ketenangan yang disusul proses politik.”

Makdessi mengatakan, satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik Suriah adalah gencatan senjata oleh semua pihak. Dia berjanji tentara Assad mundur dari jalan-jalan jika proses politik berjalan.

Apa yang dilakukan pasukan pemerintah saat ini Makdessi mengklaimnya sebagai upaya membela diri dan untuk melindungi warga sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya