SOLOPOS.COM - Sebuah gedung di Erbeen, dekat Damaskus, hancur setelah sebuah serangan yang diklaim para aktivis dilakukan jet tempur Angkatan Udara Suriah pendukung Presiden Bashar al-Assad, Rabu (12/12/2012). (reuters)

Sebuah gedung di Erbeen, dekat Damaskus, hancur setelah sebuah serangan yang diklaim para aktivis dilakukan jet tempur Angkatan Udara Suriah pendukung Presiden Bashar al-Assad, Rabu (12/12/2012). (reuters)

MOSKOW – Setelah sekian lama memberikan pembelaan kuat terhadap rezim penguasa Suriah, Presiden Bashar al-Assad, Rusia mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan memprediksi kubu oposisi akan memenangkan konflik yang telah berjalan 20 bulan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Menlu Rusia, Mikhail Bogdanov, Kamis (13/12/2012), mengatakan pemberontak Suriah mungkin berhasil meraih kemenangan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Seseorang harus melihat fakta di yang terlihat,” ujar Bogdanov seperti dikutip Kantor Berita Rusia, RIA.

“Sayangnya, kemenangan oposisi Suriah tidak dapat dikesampingkan,” imbuhnya.

Bogdanov, yang merupakan utusan khusus Kremlin untuk urusan Timur Tengah, mengatakan Pemerintah Suriah saat ini “semakin banyak kehilangan kendali wilayah”. Dikatakan pula, Moskow sedang mempersiapkan rencana untuk mengevakuasi warga Rusia jika diperlukan.

Pernyataan Bogdanov tersebut merupakan tanda paling jelas tentang bagaimana sekutu utama Damaskus itu tengah bersiap menerima kemungkinan kekalahan pemerintahan Assad. “Kita berurusan dengan masalah persiapan evakuasi. Kami memiliki rencana mobilisasi dan menjelaskan di mana warga negara kita berada,” kata Bogdanov.

Saat ini pemberontak terus menekan Ibu Kota Damaskus dari segala arah, meskipun militer juga semakin gencar membalas serangan.

Sebuah bom mobil menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk anak-anak, di Qatana, sebuah kota sekitar 25 km barat daya Damaskus. Menurut para aktivis dan media pemerintah, kota tersebut dikenal sebagai tempat tinggap para anggota militer pendukung Assad.

Ledakan terjadi di sebuah kawasan permukiman prajurit di Qatana, yang terletak di dekat pangkalan militer, ujar Rami Abdelrahman, kepala Observatorium Hak Asasi Manusia pro-oposisi Suriah.

Televisi pemerintah menuduh “teroris” sebagai dalang ledakan itu dan menunjukkan rekaman tentara berjaga di sekitar sebuah bangunan yang sebagian besar telah runtuh. Serangan di Qatana ini menyusul tiga bom di Kementerian Dalam Negeri pada Rabu (12/12/2012) malam, yang menurut Kantor Berita SANA menewaskan lima orang, termasuk Abdullah Kayrouz, anggota parlemen dari Partai Nasionalis Sosial Suriah.

Selain mulai menguasai wilayah di pinggiran Damaskus dalam beberapa pekan terakhir, pemberontak telah melakukan serangan hit-and-run atau meledakkan bom di dalam Ibu Kota yang sering menargetkan gedung keamanan negara atau kawasan pendukung setia Assad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya