SOLOPOS.COM - Moaz al-Khatib berbicara di pertemuan Doha, Minggu (11/11/2012). (Reuters)

Moaz al-Khatib berbicara di pertemuan Doha, Minggu (11/11/2012). (Reuters)

DOHA – Kelompok-kelompok oposisi Suriah yang selama ini terpecah belah, sepakat bersatu membentuk pemerintahan baru di pengasingan. Dengan suara bulat tokoh ulama reformis dari Damaskus, Mouaz al-Khatib, terpilih sebagai presidennya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koalisi baru oposisi Suriah ini terbentuk pada Minggu (11/11/2012) malam setelah melalui kompromi alot dalam konferensi di Doha, Qatar. Para perwakilan kelompok pejuang, pembelot dan etnis-etnis minoritas Suriah tersebut akhirnya  berhasil meraih kesepakatan setelah menghadapi desakan dari Arab Saudi, Amerika Serikat(AS) dan negara-negara lain pendukung gerakan menentang kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

Ekspedisi Mudik 2024

Khatib, seorang pengkhotbah bersuara lembut yang pernah imam di Masjid Umayyah Damaskus, langsung menyerukan penghentian serangan oleh militer Suriah terhadap rakyat dan meminta semua kelompok untuk bersatu. “Kami menuntut kebebasan untuk setiap warga Sunni, Alawi, Ismaili (Syiah), Kristen, Druze dan Asyur. Juga hak asasi bagi semua lapisan rakyat Suriah yang harmonis,” katanya kepada wartawan.

Meskipun telah menyatakan mencapai kesepakatan, masih perlu pembuktian apakah Koalisi Nasional Suriah untuk Pasukan Oposisi dan Revolusioner (SNCORF) ini dapat mengatasi rasa saling curiga antarkelompok. Termasuk masih perlu dibuktikan apakah langkah ini akan efektif terhadap perjuangan melawan rezim Assad selama 20 bulan terakhir yang telah melemah.

“Kami akan berusaha agar organisasi baru ini diakui sepenuhnya oleh semua pihak sebagai satu-satunya wakil rakyat Suriah,” kata Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassim, pendukung penting dari pemberontakan di Suriah.

Menteri Luar Negeri Turki, Ahmed Davutoglu, mengatakan tidak ada lagi alasan bagi pemerintah asing untuk tidak mendukung gerakan oposisi Suriah dengan tercapainya kesepakatan itu.

AS juga sangat mendukung pertemuan Doha itu sebagai upaya penyatuan berbagai faksi, terutama dengan posisi Dewan Nasional Suriah yang sebelumnya kurang efektif sebagai wadah perwakilan semua kelompok etnis Suriah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya