SOLOPOS.COM - SERANGAN -- Sejumlah tank tentara pemerintah Suriah terlihat di jalan wilayah Baba Amro, dekat Kota Homs, yang selama ini menjadi salah satu lokasi serangan terberat terhadap kelompok oposisi. Foto diambil Minggu (12/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

SERANGAN -- Sejumlah tank tentara pemerintah Suriah terlihat di jalan wilayah Baba Amro, dekat Kota Homs, yang selama ini menjadi salah satu lokasi serangan terberat terhadap kelompok oposisi. Foto diambil Minggu (12/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

MOSKOW – Rusia akan mempertimbangkan tawaran Liga Arab untuk bergabung dalam misi pemantau perdamaian di Suriah, bersama PBB. Sementara pasukan Suriah kembali membombardir Homs, Senin (13/2/2012), menyusul keputuan Liga Arab mendukung oposisi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menlu Rusia, Sergey Lavrov, kemarin mensyaratkan adanya gencatan senjata sebelum misi perdamaian diterjunkan di Suriah. “Kita harus membuat perdamaian dulu, yang pasti akan didukung,” ujar Lavrov dalam konferensi pers di Moskow, bersama Menlu Uni Emirat Arab, Sheik Abdullah bin Zayed Al Nahyan, seperti dilansir yahoonews.

Berbeda dengan Rusia, usulan Liga Arab untuk membentuk misi pemantau perdamaian gabungan itu langsung ditolak mentah-mentah oleh Suriah. Bahkan moncong tank-tank pemerintah kemarin kembali diarahkan ke Kota Homs, pusat kubu penentang Presiden Bashar al Assad.

Gempuran pasukan Assad terhadap Homs telah mendorong negara-negara Arab untuk mengucilkan Assad dan menjanjikan tindakan lebih tegas. Dalam pertemuan di Kairo, Minggu (12/2/2012) malam waktu setempat, para menteri luar negeri Arab untuk kali pertama berjanji membantu perjuangan kelompok pemberontak untuk menggulingkan Assad.

Liga Arab juga kembali meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengizinkan pasukan penjaga perdamaian ke Suriah, sebuah tantangan baru bagi Rusia dan China yang telah memveto resolusi terakhir yang mereka ajukan pada Sabtu (4/2/2012). Selain menyerukan pembentukan misi perdamaian, Liga Arab mendesak negara-negara Arab untuk memutuskan semua kontak diplomatik dengan Damaskus. Dalam resolusi ini, Liga Arab menyerukan untuk “membuka saluran komunikasi dengan oposisi Suriah dan memberikan segala dukungan politik dan material”.

Pernyataan Liga Arab ini sungguh luar biasa, mengingat lembaga ini dikenal selalu menghindari campur tangan dalam urusan internal negara-negara anggotanya. Liga Arab, di bawah pimpinan Arab Saudi dan negara-negara Sunni lainnya telah lama membenci hubungan dekat Assad dengan Syiah Iran, melakukan perubahan dengan bertindak tegas terhadap Assad.
Namun resolusi terbaru ini tidak merinci apakah usulan penjaga perdamaian itu melibatkan pasukan bersenjata, atau apakah tawaran bantuan kepada oposisi termasuk senjata. Jika kedua hal itu termasuk dalam resolusi, dalam waktu kurang dari setahun, Liga Arab telah menyerukan intervensi pihak luar terhadap negara Arab.

Pada Maret tahun lalu, keputusan Liga untuk menyetujui larangan terbang di Libya telah menyebabkan pemboman Barat yang membantu penggulingan Muammar Kadhafi. Pemberontakan Suriah yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 5.000 orang, telah menjadi salah satu gerakan Musim Semi Arab yang paling berdarah sejak akhir 2010.

Sementara Suriah menyebut resolusi Liga Arab itu sebagai “pelanggaran mencolok dari piagam kelompok serta menargetkan keamanan dan stabilitas Suriah”. Menurut kantor berita Suriah, pemerintah Assad tengah memerangi pemberontakan militan yang didanai luar negeri, dan negara-negara Arab telah berbalik melawan mereka sebagai bagian dari upaya merebut kekuasaan kawasan.

JIBI/SOLOPOS/Niken Ari Purwanti/Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya