SOLOPOS.COM - JADI KORBAN -- Dua anak berada di atas ranjang di sebuah rumah sakit di Tripoli, Lebanon, salah satunya kehilangan satu kaki. Menurut keterangan pihak rumah sakit setempat, kedua anak itu adalah warga Suriah yang menjadi korban serangan bom pasukan pemerintah Suriah di Kota Qusair. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

JADI KORBAN -- Dua anak berada di atas ranjang di sebuah rumah sakit di Tripoli, Lebanon, salah satunya kehilangan satu kaki. Menurut keterangan pihak rumah sakit setempat, kedua anak itu adalah warga Suriah yang menjadi korban serangan bom pasukan pemerintah Suriah di Kota Qusair. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

JAKARTA – Kementerian Luar Negeri mengeluarkan peringatan bepergian atau travel warning bagi warga negara Indonesia (WNI) yang akan bepergian ke Suriah. Negeri itu dinilai dalam situasi yang berbahaya untuk dikunjungi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Situasi dan kondisi di negara tersebut tidak kondusif,” ujar Kemenlu dalam siaran persnya. Kemenlu menambahkan pemerintah secara periodik telah melakukan repatriasi warga negara Indonesia dari Suriah ke Tanah Air sejak Februari lalu.

Dalam hal ini, ungkapnya, ada 108 WNI yang berada di penampungan KBRI Damaskus. “Pada 17 Juni 2012, sebanyak 34 orang akan direpatriasi dan sisanya sedang dalam proses pengurusan administrasi,” tutur pernyataan Kemenlu.

Kemenlu telah menyediakan saluran resmi untuk mengetahui informasi tentang perkembangan kondisi di Suriah melalui hotline di KBRI Dasmaskus. Sejumlah nomor yang disediakan itu adalah +963 11 611 9630, +963 954 444 810, +963 933 098 212, dan +963 941 950 829.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya