SOLOPOS.COM - Rudal antiserangan udara Patriot milik Pasukan Bela Diri Jepang, Rudal jenis serupa akan ditempatkan di Turki sebagai antisipasi kemungkinan serangan rudal dari Suriah. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Rudal antiserangan udara Patriot milik Pasukan Bela Diri Jepang. Rudal jenis serupa akan ditempatkan di Turki sebagai antisipasi kemungkinan serangan rudal dari Suriah. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

ANKARA – Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, Jumat (14/12/2012) menandatangani perintah pengiriman dua baterai rudal antiserangan udara Patriot ke Turki berikut 400 personel militer AS yang mengawakinya. Pengiriman itu dilakukan untuk memperkuat pertahanan Turki sebagai salah satu anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengantisipasi ancaman rudal dari Suriah.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Perintah itu diterbitkan hanya beberapa saat sebelum Panetta tiba dalam kunjungan yang tak dipublikasikan di Turki untuk meninjau personel militer AS yang ditempatkan di Pangkalan Udara Incirlik di negeri itu. Panetta singgah di Turki sebagai bagian dari lawatan panjangnya ke sejumlah negara termasuk Afghanistan dan Kuwait.

“Tujuan penempatan [rudal] ini untuk memberikan isyarat yang sangat tegas bahwa AS yang bekerja sama erat dengan para sekutu NATO kami, akan mendukung pertahanan Turki, khususnya dengan adanya ancaman potensial yang muncul dari Suriah,” tegas juru bicara Departemen Pertahanan AS, George Little. Turki sebelumnya sudah beberapa kali mengerahkan pesawat tempurnya di sepanjang perbatasannya dengan Suriah serta melakukan penembakan balasan tiap kali tembakan meriam dari pertempuran di Suriah jatuh di wilayahnya. Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa konflik internal di Suriah bisa merembet ke tingkat kawasan.

Langkah AS ini menyusul apa yang dilakukan Jerman dan Belanda yang juga mengirimkan masing-masing dua baterai rudal Patriot ke Turki. Selain AS, hanya dua negara Eropa itu yang memiliki varian tercanggih Patriot. Little menolak menyebut di mana AS akan menempatkan sistem rudal itu. Dia hanya menyebut rudal-rudal itu akan ditempatkan untuk jangka waktu yang tak ditetapkan.

NATO menyetujui permohonan Turki untuk membantu penempatan sistem rudal antiserangan udara itu 4 Desember lalu sebagai upaya menenangkan negeri itu, yang khawatir kemungkinan serangan rudal dengan hulu ledak senjata kimia dari Suriah. Meski NATO menyebut langkah ini murni untuk upaya pertahanan diri, Iran, Suriah dan Rusia mengritik hal ini sebagai langkah yang justru mengganggu stabilitas kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya