SOLOPOS.COM - Seorang perempuan berjalan di antara reruntuhan di jalan utama Kota Aleppo, Rabu (26/9/2012). (reuters)

Seorang perempuan berjalan di antara reruntuhan di jalan utama Kota Aleppo, Rabu (26/9/2012). (reuters)

BEIRUTLebih dari 300 orang dilaporkan tewas di Suriah sepanjang Rabu (26/9/2012), lapor Observatorium Suriah untuk HAM. Dalam laporannya, Kamis (27/9/2012), hari itu merupakan salah satu hari paling berdarah sepanjang 18 bulan pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Sementara, para pemimpin dunia yang berkumpul dalam sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York menyatakan keprihatinannya terhadap konflik berdarah di Suriah. Namun mereka masih menemui jalan buntu dalam menyusun tanggapan resmi terhadap konflik tersebut.

Menurut Observatorium, konflik Suriah telah memakan korban jiwa 30.000 orang sejak meletus pada Maret 2011. Organisasi berbasis di Inggris yang memonitor kekerasan di Suriah melalui jaringan aktivis itu mengatakan, sepanjang Rabu kemarin 55 orang dilaporkan tewas di daerah pinggiran sekitar Ibu Kota Damaskus.

Parakorban tewas itu termasuk setidaknya 40 orang yang ditembak dengan darah dingin di Kota al-Dhiyabia, tenggara Ibu Kota. Aktivis lain menyebutkan korban tewas di al-Dhiyabia mencapai 107 orang.

Paraaktivis itu menyalahkan pasukan keamanan Assad atas pembataian itu. Sebuah video yang diunggah para aktivis menunjukkan deretan jenazah berlumuran darah terbungkus selimut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya