SOLOPOS.COM - Pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan menuju Teknaf, Bangladesh. (JIBI/Solopos/Reuters/Mohammad Ponir Hossain)

Krisis Rohingya, PBB mengungkap jumlah korban tewas di Rakhine mencapai 1.000 orang.

Solopos.com, SEOUL — Aksi kekerasan yang terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, telah menewaskan lebih dari 1.000 orang yang sebagian besar anggota minoritas muslim Rohingya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut salah seorang perwakilan senior PBB kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (8/9/2017), angka tersebut sekitar dua kali lipat dari jumlah yang dirilis pemerintah setempat. “Mungkin sekitar seribu atau lebih yang tewas,” kata Yanghee Lee, pelapor khusus HAM PBB di Myanmar.

“Jumlah ini mungkin dari kedua belah pihak, tetapi sangat terkonsentrasi pada populasi Rohingya,” imbuh dia.

Dalam dua pekan terakhir, sedikitnya 164.000 hingga 270.000 warga Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh, kamp pengungsi yang penuh sesak dan terlihat tidak layak.

Sebagian besar dari mereka tewas saat melarikan diri dari pertempuran di negara bagian Rakhine, tempat para saksi mata mengatakan seluruh desa dibakar sejak militan Rohingya melancarkan serangkaian serangan terkoordinasi pada 25 Agustus, memicu tindakan balasan yang dipimpin militer.

Rohingya sudah menjadi sasaran diskriminasi di Myanmar yang mayoritas penganut Budha, dan menolak kewarganegaraan Rohingya serta menganggap mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, meskipun mereka telah tinggal di Myanmar hingga beberapa generasi.

Angka yang diberikan oleh Lee, seorang akademisi Korea Selatan, dalam sebuah wawancara di Seoul, jauh lebih tinggi dari pada jumlah korban resmi, yang berjumlah 475 orang.

Dalam data terbaru yang dikeluarkan pihak berwenang pada Kamis, Myanmar mengatakan 6.600 rumah Rohingya dan 201 rumah non-Muslim telah dibakar hingga 25 Agustus 2017.

Mereka menambahkan, sekitar 30 warga sipil terbunuh — tujuh orang Rohingya, tujuh Hindu dan 16 Buddha Rakhine — dalam pertempuran tersebut.

Tentara Myanmar sebelumnya mengatakan telah menewaskan sekitar 430 gerilyawan Rohingya. Pihak berwenang mengatakan telah kehilangan 15 personel keamanan sejak serangan Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya