Solopos.com, SOLO- Taylor Swift terpaksa membatalkan konser di Thailand setelah negeri Gajah Putih itu dibawah kekuasaan junta militer.
Promotor yang akan membawa Taylor, BEC Tero, seperti dilansir Mirror.co.uk pada Selasa (27/5/2014), menyatakan acara tersebut dibatalkan karena situasi di Thailan yang tidak memungkinkan konser berlangsung.
Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat
Meskipun tidak ada informasi lebih lanjut diberikan, langkah tersebut dinilai sulit bagi semua pihak. “keputusan yang sulit bagi semua pihak,” katanya.
Komentar lain datang dari Taylor Swift, penyanyi berambut pirang itu mengatakan pengumuman dari promotor membuatnya sedih. “saya sangat sedih karena harus membatalkan pertunjukan,” katanya.
Taylor memiliki sejumlah acara lain di Benua Asia yang bertajuk Asia Red Tour di beberapa belahan dunia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintahan Thailand yang dipimpin Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah digulingkan. Saat ini, kepala pemerintahan dikendalikan jenderal militer yang telah menetapkan beberapa
peraturan baru seperti menerapkan jam malam dari pukul 10.00 sampai pukul 05.00. Tidak hanya itu, pemerintah juga mensensor media masa, sehingga beberapa stasiun televisi tidak boleh tayang.