Krisis Politik Landa Korsel, Ribuan Warga Tuntut Presiden Mundur

Korea Selatan mengalami krisis politik, ribuan warga menuntut Presiden Park Geun Hye mundur.

Solopos.com, SEOUL – Krisis politik terus memanas di Korea Selatan. Ribuan rakyat turun ke jalan menuntut Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye, mengundurkan diri. Park Geun Hye telah menerima pengunduran diri para pembantunya di pemerintahan, termasuk kepala staf kepresidenan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dilaporkan Okezone dari Reuters, Minggu (30/10/2016), keputusan para pembantu presiden diambil sebagai respons terhadap seruan Presiden Park beberapa hari lalu. Ia meminta kepada sepuluh staf senior Gedung Biru untuk mengundurkan diri.

Terkait skandal ini, juru bicara kantor kepresidenan Jeong Yeon Guk akhirnya mengumumkan secara langsung tiga pembantu Presiden Park di pemerintahan telah mengundurkan diri.

Pengunduran diri pejabat tinggi Korsel ini terjadi saat Presiden Park terbelit dalam skandal politik. Ia membiarkan pihak luar yaitu teman lamanya melakukan intervensi dalam pemerintahan. Karena itu, Presiden Park dianggap tidak dapat mengendalikan negara secara baik.

Setelah skandal ini mencuat ke publik, ribuan warga Korea Selatan turun ke jalan meminta Presiden Park mengundurkan diri dari jabatannya. Ia dianggap membiarkan Choi mempengaruhi pemerintahan dan mengambil keuntungan secara pribadi.

Para warga Korsel yang geram merasa Park telah mengkhianati kepercayaan mereka. Bahkan mereka menganggap Pak telah kehilangan mandat untuk memimpin Negeri Ginseng tersebut.

“Jika Park Geun Hye tidak lagi menjadi presiden, apakah kehidupan kita semakin terpuruk dan apakah ketegangan dengan Korea Utara akan semakin buruk?,” tanya WaliKota Seongnam, Lee Jae Myung, kepada para demonstran, sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (30/10/2016).