SOLOPOS.COM - Ilustrasi imigran (www.telegraph.co.uk)

Krisis migran terjadi di Yunani. Lebih dari 10.700 orang tinggal di kamp-kamp yang tersebar di lima pulau.

Solopos.com, ATHENS – Yunani berencana membangun fasilitas baru untuk mengatasi membludaknya migran di kamp yang tersedia. Lebih dari 10.700 migran ditempatkan di kamp-kamp yang berada lima pulau Yunani. Sementara sarana itu menurut data pemerintah hanya berkapasitas 7.450 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lembaga amal, Save the Children mengungkapkan para migran hidup di tempat yang kotor dan tidak aman. Sebanyak 3.800 anak disebut menjadi bagian dari penghuni di pulau-pulau itu. Save the Children telah menyerukan kepada Uni Eropa untuk mendongkrak bantuan guna memperbaiki kondisi para migran di Yunani.

Terkait pembangunan fasilitas baru tersebut, seorang pejabat di Yunani, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/7/2016), mengatakan kondisi  di fasilitas baru itu akan lebih baik. Sejumlah fasilitas baru itu berkapasitas sekitar 1.000 setiap bagiannya.

Pada satu sisi lambatnya proses permohonan pencari suaka kian menambah kepadatan migran. Sebanyak  57.679 migran yang terjebak juga menghuni pulau di Yunani.

“Kami menghadapi banyak sekali masalah di pulau-pulau itu. Orang-orang merasa terjebak dan kekecewaan tumbuh. Mereka telah berada sangat dekat dengan pencapaian impian mereka untuk menuju Eropa namun hal itu belum juga terwujud,” kata seorang pejabat Turki yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut.

Pihak berwenang di Yunani pada Rabu (17/8/2016) malam menyatakan mereka telah mengirimkan delapan pengungsi  asal Suriah ke Turki di bawah kesepakatan Uni Eropa. Hal itu menambah jumlah pengiriman migran terkait kesepakatan pada Maret itu menjadi  476 orang.

Kesepakatan antara Uni Eropa dan Turki tersebut Ankara bakal menerima semua migran dan pengungsi yang memasuki Yunani secara ilegal. Sebagai timbal balik Uni Eropa akan menerima ribuan pengungsi asal Suriah dari Turki.

Selain itu Turki bakal digelontor bantuan keuangan, bebas visa untuk perjalanan ke negara-negara Eropa. Perjanjian itu bertujuan menghentikan masuknya migran dan pengungsi  ke Eropa di mana banyak dari  mereka menuju Eropa melalui Turki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya