SOLOPOS.COM - Ribuan pengunjuk rasa dari Ain Shams mulai mendekat Istana Presiden Ettihadiyah di Kairo Timur, Jumat (30/8/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Solopos.com, KAIRO — Perlawanan para pendukung Presiden Mesir tergulung Mohamed Morsi tak surut kendati tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin yang merupakan faksi dominan mereka telah ditangkapi pemerintah bentukan militer. Demo sejuta orang pendukung Morsi di Kairo dan pelbagai provinsi, Jumat (30/8/2013) waktu setempat, menewaskan belasan orang dan ratusan lainnya cedera.

Satuan Medis Lapangan melaporkan bahwa 14 korban tewas itu terdiri atas sembilan orang di Kairo dan 5 orang lainnya di kota Port Said dan Elmenia. Selain itu, tercatat pula 265 orang cedera akibat bentrok antara pengunjuk rasa pro Morsi dan aparat bersenjata. Berbeda dengan klaim itu, Kementerian Kesehatan dalam laporan resminya Jumat petang menyebutkan hanya 3 orang tewas di Kairo dan berbagai provinsi, sedangkan 36 orang cedera.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bentrokan sengit dilaporkan Kantor Berita Antara terjadi di Mohandisin, Kairo Barat, dan Ain Shams di Kairo Timur, serta Distrik Piramida di Giza, setelah aparat bernjata menembakkan gas air mata guna membubarkan massa pengunjuk rasa damai. Saat berita ini dikirim Jumat petang atau Jumat larut malam WIB, ribuan pengunjuk rasa dari Ain Shams mulai mendekat Istana Presiden Ettihadiyah di Kairo Timur.

Langkah itu memungkinkan pertumpahan darah yang lebih darah mengingat aparat bersenjata diduga bakal semakin bertingas kala massa mendekati pusat kekuasaan. Helikopter tampak berputar-purat di sekitar istana itu, sementara pasukan tank tempur melakukan pengawalan ketat di seputar istana.

Demonstrasi sejuta orang itu mengusung tema Jumat Pemulihan Revolusi. Massa turun ke jalan dengan meneriakkan yel-yel, “Tumbangkan Kudeta Militer.”

Selain di Kairo, demonstrasi damai sejuta orang juga digelar di pelbagai provinsi, seperti Alexandria, Port Said, Terusan Suez, Bani Suef, Qena, Marsa Matrouh dan Fayoum. Aparat keamanan kembali mengawasi sejumlah alun-alun utama di kota Kairo yang biasanya menjadi pusat unjuk rasa seperti Bundaran Tahrir, Bundaran Rabiah Al Adawiyah dan Bundaran Al Nahdhah agar tidak dimasuki oleh pengunjuk rasa pro Morsi.

Aksi demo itu dilancarkan di tengah penangkapan yang terus terjadi terhadap para petinggi dan pendukung Ikhwanul Muslimin yang hampir semua pemimpin puncaknya telah diciduk termasuk pemimpin tertingginya, Mohamed Badie.

Terbaru, Mohamed Beltagi, petinggi Ikhwanul Muslimin yang sangat vokal diciduk Kamis (29/8/2013) setelah sebulan dinyatakan sebagai buron kejaksaan. Seperti petinggi Ikhwanul Muslimin lainnya, Beltagi juga dituduh bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan dan pemilikan senjata ilegal.

Suasana jalan-jalan di kota Kairo di luar tempat-tempat unjuk rasa tampak lengang. Toko-toko di pusat kota banyak yang tutup.

Pemberlakuan jam malam atau larang keluar rumah di waktu malam ditetapkan setiap Jumat berlangsung pada pukul 19.00-06.00 waktu setempat, namun hari lainnya berlaku pukul 21.00-06.00. Kendati demikian, para pengunjuk rasa pro Morsi yang dimotori jemaah Ikhwanul Muslimin tidak mengindahkan pemberlakuan jam malam tersebut. Mereka tetap menuntut pemulihan status Morsi sebagai presiden sah hasil pemilu demokratis pertama negeri itu yang digulingkan kudeta militer 3 Juli lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya