SOLOPOS.COM - Masjid di Irak yang dihancurkan oleh militan ISIS (foxnews.com)

Solopos.com, BERLIN — Pemimpin kelompok minoritas Kurdi Irak meminta Jerman mengirimkan senjata guna membantu para pejuang Kurdi (Kurdistan Irak) menghadapi kaum militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kini dikenal dengan nama IS.

Pemimpin Kurdi Irak ini juga meminta kekuatan asing mesti menemukan cara untuk memotong pendanaan ISIS. Pada Jumat (15/8/2014), Uni Eropa telah memberikan lampu hijau kepada seluruh pemerintah Uni Eropa untuk memasok senjata dan amunisi kepada suku Kurdi. Namun syaratnya, hal itu dilakukan atas persetujuan pemerintah pusat Irak di Baghdad.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jerman kini dilarang terlibat langsung dalam konflik militer selama pasca perang dunia. Sementara itu, sebuah survei yang diselenggarakan koran Bild am Sonntag memperlihatkan bahwa hampir dua per tiga rakyat Jerman menentang pengiriman senjata kepada kelompok Kurdi. Namun Menteri Pertahanan Jerman menyatakan pemerintahnya tengah mempelajari kemungkinan untuk mengirimkan peralatan militer.

Presiden Kurdistan Irak, Masoud Barzani, mengatakan Kurdi memerlukan lebih dari sekadar bantuan kemanusiaan yang telah dikirimkan Jerman Jumat lalu demi menolong warga Irak yang terpaksa meninggalkan rumahnya karena gerak maju ISIS.

“Kami harapkan Jerman mengirimkan senjata dan amunisi kepada tentara kami sehingga kami bisa memukul balik teroris ISIS,” kata Barzani kepada majalah Jerman, Focus. Masoud Barzani juga memerlukan pelatihan Jerman dan apa yang mereka sebut kekurangan senjata anti tank.

Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, mengatakan pasukan-pasukan di Irak dilatih dengan persenjataan eks Soviet yang tidak Jerman miliki dan tak bisa dikirimkan Jerman. Namun Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier tidak menepis kemungkinan mengirimkan bantuan lebih dari sekadar bantuan kemanusiaan.

Berbicara di Baghdad dalam perjalanan ke Ibu Kota Kurdi, Arbil, Steinmeier mengatakan akan berbicara dengan Mahmoud Barzani pada Sabtu (16/8/2014) untuk mencari tahu apa yang diperlukan Kurdi dan kemudian memutuskan apa yang akan Jerman lakukan.

“Geng teroris pembunuh sedang berusaha menguasai sebuah negara demi membangun negaranya sendiri, sebuah kekhalifahan, dan kami takut jangkar stabilitas terakhir Irak akan jatuh,” kata Steinmeier.

Mahmoud Barzani mengatakan pemerintah-pemerintah asing harus mencari cara untuk memotong sumber pendanaan ISIS dan individu-individu yang membiayai ISIS. “Sumber pertama pendapatan ISIS adalah ladang-ladang minyak di Suriah. Kemudian mereka merampok lebih dari 1 miliar dolar AS dari bank-bank milik negara di Mosul dan Tikrit. Mereka juga mendapat dukungan pendanaan dari beberapa negara dan donor.”

Menurut laporan Reuters, Barzani memperkirakan bahwa ISIS memungut USD3 juta setiap hari lewat punggutan wajib dan pencurian minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya