SOLOPOS.COM - Anggota keluarga Abdel Aal dievakuasi setelah bangunan rumah keluarga hancur dirudal pesawat Israel, Senin (19/11/2012). (news.yahoo.com)

Anggota keluarga Abdel Aal dievakuasi setelah bangunan rumah keluarga hancur dirudal pesawat Israel, Senin (19/11/2012). (news.yahoo.com)

GAZA — Pesawat tempur Israel menyasar kawasan padat penduduk di Jalur Gaza pada Senin (19/11/2012), menaikkan jumlah korban sipil secara drastis. Dalam satu kasus, serangan pesawat Israel menghancurkan beberapa rumah milik satu keluarga besar dalam satu serangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejak Minggu (18/11/2012), Israel meningkatkan aksi pengebomannya dengan mulai menargetkan rumah-rumah aktivis di Hamas, kelompok militan Islam yang memerintah Gaza. Serangan membabi-buta pesawat-pesawat Israel ini telah menyebabkan lonjakan tajam korban sipil, menewaskan 24 warga sipil dalam waktu kurang dari 24 jam, kata seorang pejabat kesehatan Gaza.

Secara keseluruhan, serangan Israel yang dimulai Rabu (14/11/2012), telah menewaskan 91 warga Palestina, termasuk 50 warga sipil.

Meningkatnya korban sipil Palestina diharapkan mengintensifkan tekanan dunia internasional terhadap Israel untuk mengakhiri pertempuran. Ratusan korban sipil dalam serangan Israel di Gaza empat tahun lalu telah menyebabkan kecaman sengit internasional terhadap Israel.

Sementara, para pejuang Hamas telah menembakkan ratusan roket balasan ke arah wilayah Israel, termasuk 12 roket pada Senin, salah satunya menyasar sebuah bangunan sekolah yang kosong.

Serangan udara baru yang dilancarkan Israel ini terjadi saat Mesir mengupayakan gencatan senjata, dengan bantuan Turki dan Qatar. Para menteri luar negeri Arab dan Turki diharapkan tiba di Gaza pada Selasa (20/11/2012).

Dalam salah satu serangan udara Israel, rudal menghantam sebuah rumah bertingkat tiga di daerah Zeitoun Kota Gaza, meratakan bangunan dan merusak sejumlah rumah di dekatnya. “Serangan ini menewaskan dua anak dan dua orang dewasa, serta melukai 42 orang,” kata pejabat kesehatan Gaza, Ashraf al-Kidra, seperti dilansir yahoonews.

Menurut warga, serangan pada Senin dimulai saat pesawat-pesawat Israel mulai serangan peringatan sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Serangan peringatan ini memicu banyak warga meninggalkan kawasan itu untuk mengungsi.

Beberapa menit kemudian serangan peringatan ini diikuti pemboman berat. Ahed Kitati, 38, telah bergegas keluar rumah saat ada rudal peringatan, dalam upayanya berlindung di tempat aman.

Tapi fatal, dia malah tewas tertimba puing beton bangunan, meninggalkan istrinya yang sedang hamil dan lima anak, ujar warga.

Seorang anggota keluarga lainnya, Haitham Abu Zour, 24, terbangun oleh suara bom peringatan. Saat tersadar, dia menemukan istrinya telah meninggal. Dua anaknya, salah satunya masih bayi, tertimbun reruntuhan rumah, namun beruntunhg masih hidup.

Anggota tertua klan keluarga tersebut, Mohammed Azzam, 61, membantah siapa pun di keluarganya punya hubungan dengan Hamas. “Orang-orang Yahudi adalah pendusta,” katanya. “Tidak peduli berapa banyak mereka menekan kami, kami tidak akan menarik dukungan kami untuk Hamas.”

Di bagian lain Kota Gaza, pemimpin keluarga Daloo, Jamal, duduk berkabung untuk 11 anggota keluarganya yang tewas dalam serangan rudal di rumahnya pada Minggu. Di antara yang tewas adalah istrinya, anaknya, menantunya, adiknya dan empat cucunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya