SOLOPOS.COM - Warga Kampung Gambuhan RT 004/RW 003 Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon, menunjukkan sumurnya yang mengering, Senin (19/9/2016). Warga berharap sering terjadi hujan agar air sumur kembali terisi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Krisis air Solo dirasakan warga Baluwarti yang mengaku sumur mereka mengering.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membenarkan proyek pembangunan Pasar Klewer mempengaruhi kondisi air sumur warga di wilayah Kampung Gambuhan RW 002 Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon, yang semakin surut dan mengering.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, mengaku telah menerima keluhan dari warga Baluwarti soal kondisi air sumur di wilayah mereka yang makin surut. Menurut dia, Pemkot telah membentuk tim khusus untuk memeriksa kondisi air tanah di Baluwarti.

Subagiyo mengatakan tim khusus yang terdiri dari SKPD terkait tersebut telah mengecek kondisi lapangan hingga membenarkan volume air sumur di Baluwart semakin surut selama pembangunan Pasar Klewer.

“Sudah kami lakukan kerja sama tim dari dinas terkait, termasuk dengan Pak Lurah, pengurus RT dan RW setempat. Kami sudah melihat kondisi di lokasi. Kami melihat memang ada perubahan kondisi air sumur di Baluwarti sebelum dan sesuada ada proses pembangunam Pasar Klewer,” kata Subagiyo saat dimintai konfirmasi Solopos.com soal dampak proyek pembangunan Pasar Klewer terhadap lingkungan warga Baluwarti, Selasa (20/9/2016).

Subagiyo menjelaskan penurunan volume air sumur di wilayah Baluwarti tidak tampak saat awal pembangunan Pasar Klewer. Namun, kondisi volume air sumur tersebut berbeda saat memasuki tahap pertengahan proses pembangunan Pasar Klewer. Dia berkomitmen akan mencarikan solusi untuk warga Baluwarti yang mulai resah dengan kondisi air sumur yang semakin surut.

“Kami carikan jalan keluar untuk persoalan air tanah di Baluwarti. Saat awal pembangunan Pasar Klewer pertama dampaknya belum begitu terasa. Setelah memasuki tahap pertengahan, ternyata seperti ini. Kami tidak pungkiri juga. Masalah yang dilaporan warga dan hasil pengecekan tim akan ditindaklanjuti. Kami laporkan juga kepada Wali Kota,” jelas Subagiyo.

Subagiyo menyampaikan Pemkot telah menyiapkan beberapa alternatif pemecahan masalah bagi warga Baluwarti yang berpotensi mengalami krisis air. Dia menyebut salah satu alternatif yang bisa dilakukan Pemkot adalah memberikan bantuan air bersih. Subagiyo menyampaikan, Pemkot bakal terus berkomunikasi dengan warga Bakuwarti yang terdampak pembangunan Pasar Klewer.

“Kami sudah pikirkan alternatif jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Alternatif jangka pendek bisa dilakukan dengan cara memberikan bantuan air bersih ke warga. Nanti apa lagi? Mungkin juga bisa buatkan mereka sumur dalam atau datangkan air dari PDAM. Ini sudah jadi pemikiran. Tinggal nanti dibicarakan lagi dengan penduduk alternatif yang terbaik yang mana?” ujar Subagiyo.

Subagiyo berharap warga memaklumi adanya gangguan yang timbul akibat pembangunan Pasar Klewer.

“Memang semua pembangunan itu pasti ada dampaknya. Tinggal nanti bersama-sama cari solusinya,” jelas Subagiyo. Saat dimintai tanggapan, Widdi Srihanto, menyampaikan Pemkot masih mencari solusi terbaik bagi warga Baluwarti yang memiliki sumur mengering. Persoalan tersebut, menurut dia, masih dikaji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya