SOLOPOS.COM - Rusunawa Kerkov (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Rusunawa Kerkov (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO–Seluruh warga RT 004/RW 007 Rejosari, Purwodiningratan, Jebres, mengalami kesulitan air pascapembangunan Rusunawa Kerkov. Setidaknya 60 kepala keluarga (KK) harus memutar otak untuk mencari aliran air tiap harinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ketua RT 004/RW 007 Rejosari, Andy Budiono, minimnya aliran air telah berlangsung sebulan terakhir. Kondisi memprihatinkan tersebut, imbuhnya, memaksa warga ngangsu air hingga Kecamatan Jebres.

“Setiap pagi saya selalu mandi di kantor kecamatan. Sore di Gereja Margoyudan. Lha gimana lagi, di rumah airnya seret,” ujar Andy saat ditemui di kediamannya, Selasa (11/9/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Lelaki yang juga berprofesi linmas Kecamatan Jebres itu mengungkapkan, warga setempat memang cenderung menggunakan air tanah dibanding PDAM. Pasalnya, imbuh dia, kualitas dan kelancaran air tanah di tempatnya baik-baik saja sebelum pembangunan Rusunawa Kerkov.

“Saya tidak tahu kok bisa begini. Sumur sudah saya perdalam hingga 16 meter tapi airnya masih belum lancar,” katanya sambil menggelengkan kepala.

Seorang warga lain, Kiptiyah, juga dibikin pusing dengan minimnya pasokan air. Kiptiyah mengungkapkan, air tanah dari sumurnya selama ini digunakan untuk mandi, mencuci dan konsumsi minum.

“Sekarang sehari cuma satu ember besar, setelah itu mati. Nanti sore ngalir lagi sedikit-sedikit. Jadi harus benar-benar dihemat airnya,” kata dia.

Dia memaparkan, sebelum pembangunan Rusunawa Kerkov, aliran air di rumahnya cukup lancar. Ia menuding keberadaan sumur di Rusunawa menjadi penyebab macetnya aliran air warga.

“Dugaan orang bodo kayak saya, mungkin airnya kesedot sama sumur dalam di Rusunawa. Lha sebelum ada itu lancar-lancar saja kok,” tukasnya sembari berharap Pemkot segera menanggulangi masalah tersebut.

Kepala Bagian (Kabag) Kesra Pemkot Solo, Sri Kadarwati, mengimbau warga segera lapor ke RW dan kelurahan setempat untuk meminta dropping air. Namun demikian, pihaknya ragu RT setempat bisa masuk kriteria penyaluran dropping air.

“Opsi dropping air ini kalau sudah tidak ada solusi lain. Warga Purwodiningratan kan masih bisa pasang PDAM,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Agus Djoko Witiarso, membantah kesulitan air warga bersumber dari sumur Rusunawa Kerkov. Pihaknya menerangkan, rusunawa menggunakan sumber air yang berbeda dari sumur warga.

“Air di rusunawa diambil dari sumur dalam, bukan sumur dangkal seperti milik warga. Jadi enggak ada pengaruhnya,” tegas dia.

Pihaknya menengarai musim kemarau-lah yang menjadi faktor kekeringan di Purwodiningratan. Pasalnya, imbuh dia, air sumur dangkal dipasok dari infiltrasi air hujan.

Pihaknya pun memastikan sumur di rusunawa tak akan mengganggu aliran air warga saat mulai dioperasikan.

“Gimana bisa mengganggu kalau sekarang saja belum dihuni. Setelah ditempati pun, kami jamin tidak ada masalah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya