Harianjogja.com, SLEMAN- Meski telah memasuki musim hujan, warga Prambanan masih mengalami krisis air bersih.
Mendesaknya kebutuhan air di Prambanan ini disampaikan oleh Parman, sopir tangki warga Sumberharjo, Prambanan. Meski memasuki musim hujan, masih banyak warga yang membeli air dan sewaktu-waktu minta dikirim air.
Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh
Selama musim hujan ini, ia mengakui hampir setiap hari ada permintaan dropping air. Bahkan dalam sehari ada sampai tiga kali. Permintaan itu disebabkan karena hujan masih belum merata sehingga penampungan air hujan milik warga belum mencukupi.
“Yang masih sering membeli air itu Wukirsari, Mlakan, Gunungcilik, Bokoharjo dan Gunungsari, tapi tidak sebanyak saat kemarau. Kalau yang baknya sudah ada isinya air hujan, pakai air hujan tidak beli, tapi ini hujan belum rata,” kata dia, Kamis (28/1/2016).
Terkait kendala di sistem saluran III, menurut Mujimin, pihaknya telah melaporkan persoalan itu Pemkab Sleman. Ia berharap segera menemukan solusi agar warga yang terdampak bisa menikmati air bersih. “Saat ini masih dalam pembahasan di tingkat kabupaten, untuk mendeteksi kerusakan dan solusinya,” kata pria yang juga menjabat Sekdes Sambirejo ini.
Terpisah Kepala Bidang ESDM Dinas SDAEM Sleman Fauzan menyatakan, soal terhambatnya saluran I Prambanan pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Sleman untuk mencari solusi. Identifikasi masalah berhasil ditemukan yaitu adanya kerusakan pada mesin. Tetapi untuk perbaikan saat ini dalam pembahasan.
“Kemarin hasil koordinasi dengan BPBD, kami mengajukan surat ke BBWSO terkait kerusakan. Untuk jaringannya tidak ada masalah,” tegasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
