SOLOPOS.COM - Menteri PUPR, M. Basuki Hadimuljono (kiri) meresmikan logo baru Indonesia Water Institute (IWI) di sela webinar Pola Konsumsi Air Bersih Masyarakat Selama Pandemi Covid-19, Kamis (11/2/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi setiap makluk hidup di bumi ini.  Namun kenyataannya tidak semua kelompok masyarakat mendapatkan kesempatan untuk mengakses ke sumber-sumber air bersih. Parahnya, ketersediaan air bersih semakin terbatas, dan krisis air bersih kian menjadi ancaman nyata.

Pernyataan itu disampaikan Pendiri dan Pimpinan Indonesia Water Institute (IWI), Firdaus Ali, saat membuka webinar Pola Konsumsi Air Bersih Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan BPOM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tampil sebagai keynote speaker webinar yang digelar Kamis (11/2/2021) itu Menteri PUPR, M. Basuki Hadimuljono. Menurut Ali sejak tahun 2000 telah terjadi kelangkaan atau krisis  air bersih di wilayah yang padat penduduk, utamanya Pulau Jawa.

Krisis air bersih mengancam wilayah padat penduduk seiring melejitnya penggunaan air bersih selama masa pandemi Covid-19. Pasalnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan prokes yaitu mencuci tangan kian meningkat.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca jugaDua Ton Bantuan Korban Bencana Alam Diangkut Hercules Menuju Mamuju-Majene

Berdasarkan penelitian yang dilakukan IWI periode Oktober-November 2020 terhadap 1.296 responden di sejumlah daerah di Indonesia diketahui penggunaan air bersih masyarakat meningkat 1,5 liter hingga 2 liter per orang dalam sehari.

“Anjuran cuci tangan 20 detik, dibutuhkan tambahan 1,5 liter hingga dua liter air bersih. Bila ada lima anggota keluarga dan melakukan cuci tangan minimal 5 kali sehari, dibutuhkan tambahan 50 liter air untuk mencuci tangan saja,” ujar Ali.

Padahal rutinitas mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir minimal 20 detik merupakan kebiasaan baru yang masih ditanamkan kepada masyarakat. Tujuannya memutus mata rantai persebaran Covid-19 di masa pandemi. Ini yang kemudian menjadi salah satu pemicu krisis air bersih

Artinya belum 100 persen masyarakat mengikuti secara ideal kebiasaan baru tersebut. Selain itu masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan orang rajin mencuci tangan agar tak terpapar virus dimungkinkan hingga beberapa bulan ke depan.

Baca jugaKNKT Bikin Laporan Soal Sriwijaya Air SJ-182, Kemenhub Tunggu Lengkap

Masalah Krusial

Ali berharap hasil penelitian yang dilakukan IWI dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam menentukan langkah strategis ke depan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Jangan sampai masyarakat mengalami krisis air bersih.

Sedangkan Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono mengakui air bersih merupakan kebutuhan krusial yang menjadi prioritas negara-negara anggota Unesco. Penggunaan air bersih belakangan meningkat seiring penerapan prokes yakni mencuci tangan.

Menurut dia selama lima tahun terakhir Kementerian PUPR terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ketahanan air agar terhindar dari krisis air bersih. Salah satunya pembangunan infrastruktur penyediaan air baku seperti intake, jaringan distribusi juga tampungan air.

Baca jugaBanjir Rendam Semarang Berhari-Hari, Ganjar Minta Pompa Diperbanyak

“Ke depan perlu disusun suatu kebijakan yang menyeluruh dan terpadu terkait pengelolaan sumber daya air. Khususnya dalam rangka ketahanan air nasional. Hasil kajian IWI menjadi masukan berharga bagi Kementerian PUPR,” terang dia.

Basuki menjelaskan hingga 2024 pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas penyediaan air baku mencapai 50 meter kubik per detik. Lalu 500.000 hektare irigasi baru, rehabilitasi dua juta hektare irigiasi eksisting serta revitalisasi 15 danau. Ini untuk mengantisipasi krisis air bersih.

“Ada 15 danau prioritas. Selain itu dilakukan peningkatan menjadi 100 persen akses terhadap air minum yang layak, 90 persen akses teradap limbah domestik atau sanitasi, serta 100 persen akses layanan sampah wilayah perkotaan,” urai dia.(Kurniawan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya