SOLOPOS.COM - Kris eks-Exo (soompi.com)

Solopos.com, SOLO – Kabar hengkangnya Kris, salah seorang personel boy band Korea Selatan, Exo, kini menjadi perbincangan hangat seluruh pencinta musik Korean Populer (K-Pop). Berbagai spekulasi mengenai alasan Kris hengkang dari kelompok yang membesarkan namanya pun berkembang.

Beberapa di antaranya mengatakan raksasa perusahaan hiburan Korea Selaran yang mempekerjakan Exo, yakni S.M. Entertainment telah merenggut hak asasi artis-artisnya. Benarkan demikian?

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Dilkutip Allkpop, Rabu (15/5/2014), Kris menilai S.M. Entertainment telah merenggut hak dasarnya untuk  mendapatkan kebebasan dalam memilih karier yang ia inginkan. Alasan itulah yang membuat dirinya merasa perlu untuk mengambil keputusan untuk hengkang dari Exo.

Menurut berbagai laporan yang berkembang, S.M. Entertainment memperlakukan Kris sebagai objek semata dan tidak dipandang sebagai seorang seniman. S.M. pula yang selalu memutuskan seluruh jadwal kegiatan secara sepihak tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan artis mereka.

Tak hanya itu, menurut laporan Soompi, seluruh personel Exo hanya ditujukkan pendapatan yang sebelumnya telah dibuat oleh S.M. tanpa diperlihatkan secara rinci. Meskipun kegiatan mereka sangatlah padat, namun nyatanya personel Exo selalu berada pada masalah keuangan.

Kontrak ekslusif yang telah mereka terima dirancang sepenuhnya oleh SM Entertainment sejak awal mereka trainee. Seiring berjalannya waktu, bahkan setelah mereka debut SM Entertainment dinilai telah melanggar hak-hak dasar para artisnya dengan membatasi kebebasan hidup, mempekerjakan artis mereka tanpa kesepakatan bersama, serta membuat kontrak yang tidak valid.

Ironisnya, kejadian ini bukanlah kali pertama terjadi di tubuh salah satu manajemen keartisan terbesar di Korea Selatan tersebut. Kejadian pertama dialami pada boy band TVXQ di tahun 2009, dilanjutkan dengan salah salah satu personel Super Junior, Hangeng, pada tahun yang sama, dan kini giliran Exo, Kris.

Tiga kasus tersebut ternyata berakar pada satu masalah yang sama yakni mengenai pembagian honor serta pembatasan kegiatan yang mereka lakukan dinilai sangat tidak sesuai. Gugatan perdata yang dilakukan oleh ketiga artis S.M. ini seakan menjadi jawaban atas kasus-kasus serupa sebelumnya.

Alhasil, kini khalayak pun semakin tak percaya dengan manajemen keartisan sebesar dan sekelas S.M. Entertainment. Masih percayakan Anda, para fans Anda diperlakukan manusiawi oleh raksasa perusahaan hiburan Korea Selatan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya