SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menggoreng kripik bonggol pohon pisang di kediaman Agus Krisnanto Wisnudiarno, di Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Kamis (20/9/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah pekerja menggoreng kripik bonggol pohon pisang di kediaman Agus Krisnanto Wisnudiarno, di Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Kamis (20/9/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

Mungkin tak banyak yang tahu, di Klaten tepatnya di Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten ada makanan unik dan enak yang menggoda selera. Makanan itu berujud kripik dari bonggol pohon pisang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Orang yang kali pertama melihat dan merasakan makanan itu banyak yang tak mengira terbuat dari bonggol pohon pisang. Karena setelah diproses, ujud dan rasa kripik bonggol pohon pisang yang renyah dan lembut, tak menunjukkan kesan terbuat dari bahan yang saat ini belum lazim dibuat, paling tidak di Klaten, untuk kripik.

Pembuat kripik asal Desa Bakungan, Agus Krisnanto Wisnudiatno mengatakan selain diedarkan di Klaten, kripik buatannya telah mampu menembus pasar Kota Solo dan sekitarnya. Bahkan beberapa di antaranya telah menembus  beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan sebagainya.

“Untuk kota-kota besar itu saat ini memang masih terbatas, karena hanya menjadi buah tangan warga kami yang ada di luar kota. Pesanan ini banyak kami terima ketika Lebaran lalu, ketika beberapa warga kami di luar kota akan balik ke domisili masing-masing di luar kota,” papar Agus yang juga Kepala Desa Bakungan itu ketika ditemui di kediamannya, Kamis (20/9/2012).

Menurut dia pasar produk makanan yang diproduksinya terbuka luas. Karena itu dia optimistis jika usaha yang ditekuninya sejak kira-kira enam bulan lalu ini bisa berkemban pesat. Namun dia mengakui saat ini dia mengaku kesulitan mengembangkan usaha karena kesulitan mendapatkan modal. “Sebenarnya saya sudah memberitahu ke Pemkab Klaten dan juga sudah mempresentasikan. Tetapi sampai saat ini saya masih kesulitan modal untuk mengembangkan usaha,” kata Agus.

Padahal, papar dia, saat ini kripik buatannya dinilai laku keras di Solo dan sekitarnya. Kripik itu disetor ke toko oleh-oleh, warung-warung hik, kantin-kantin sekolah dan sebagainya. Sedangkan harga yang dipatok mulai Rp500 sampai Rp6.500.  Meyingung soal bahan baku, dia mengaku tak kesulitan. Sebab di desanya banyak bonggol pohon pisang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya