SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Kriminalitas Sukoharjo, jumlah kasus penipuan meningkat selama Ramadan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Jumlah kasus penipuan dan penggelapan di Sukoharjo melonjak tajam selama Ramadan 2017. Polisi menerima 20 laporan pengaduan dari masyarakat ihwal kasus penipuan maupun penggelapan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Rifeld Contantien Baba, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (22/6/2017). Tren melonjaknya kasus penipuan hanya terjadi selama Ramadan dan menjelang Lebaran.

“Aksi kriminalitas jalanan seperti penjambretan atau perampokan justru minim. Bisa jadi, melonjaknya kasus penipuan lantaran semua orang membutuhkan uang menjelang Lebaran,” kata dia, Kamis.

Ada dua jenis penipuan yakni langsung dan tidak langsung. Kasus penipuan langsung yaitu pelaku berhubungan dengan korban. Sementara kasus penipuan tak langsung yakni pelaku menjalankan aksi melalui alat komunikasi seperti telepon, pesan pendek atau jejaring sosial media.

Saat ini, penyidik masih mendalami keterangan para saksi yang telah diperiksa. Hal ini untuk menguatkan alat bukti guna mengungkap kasus penipuan itu.

“Ini fenomena yang menarik selama Ramadan. Kami banyak menerima laporan pengaduan kasus penipuan maupun penggelapan,” ujar dia.

Mantan Kasat Sabhara Polres Pekalongan ini menjelaskan melonjaknya jumlah kasus penipuan dan penggelapan dipengaruhi kondisi geografis Sukoharjo yang cukup strategis. Wilayah Kabupaten Jamu berbatasan langsung dengan Kota Solo.

Tak sedikit orang luar Sukoharjo yang menjalankan bisnis atau menanamkan modal di Sukoharjo.

Selain itu, kepribadian masyarakat yang mudah akrab dimanfaatkan pelaku untuk menggasak harta benda. “Misalnya, meminjam mobil teman untuk keperluan pribadi. Namun tak kunjung dikembalikan selama berhari-hari tanpa ada keterangan jelas. Pemilik mobil lantas membuat aduan laporan kasus penipuan. Padahal sejatinya korban dan pelaku adalah teman akrab,” papar dia.

Lebih jauh, Kasatreskrim mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan teliti saat meminjamkan uang atau barang berharga kepada orang lain. Masyarakat harus menelusuri latar belakang orang yang bersangkutan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya