SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggunaan ATM (hackedgadgets.com)

Pelaku berpura-pura membantu korban yang tidak bisa bertransaksi melalui ATM, kemudian mengganti kartu ATM korban dengan kartu ATM lainnya.

Harianjogja.com, SLEMAN– Satu kelompok pelaku pencurian uang di ATM berhasil ditangkap jajaran kepolisian Polsek Ngaglik. Pelaku berpura-pura membantu korban yang tidak bisa bertransaksi melalui ATM, kemudian mengganti kartu ATM korban dengan kartu ATM lainnya.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Modus kejahatan tersebut banyak dilakukan di mesin-mesin ATM yang berada di pusat perbelanjaan. Bermodal tusuk gigi, mesin ATM dibuat macet oleh para pelaku. Hal itu dilakukan untuk menjaring korbannya. “Ada empat pelaku yang kami tangkap. Komplotan ini beraksi sejak 2015 dengan lokasi berpindah-pindah. Mulai Jogja, Klaten, Semarang, Bandung dan lainnya. Jadi lintas kota lintas provinsi,” kata Kapolsek Ngaglik Kompol Danang Kuntadi, Kamis (2/3/2017).

Danang menjelaskan, para pelaku yang dibekuk yakni Priyanto Santoso,41 warga Bandung,Jawa Barat; Eriko, 34, warga Serang, Banten; Junaidi, 55, Bandung, Jawa Barat dan Ardiyansyah,44 Bogor, Jawa Barat. “Setiap menjalankan aksinya komplotan ini selalu menggunakan mobil. Masing-masing pelaku memiliki peran berbeda. Di wilayah Sleman, komplotan ini melakukan aksinya pada 23 Januari lalu. Berdasarkan bukti CCTV, kami berhasil mengetahui identitas dan menangkap pelaku di wilayah Pakem,” ujarnya.

Mengganti

Danang menjelaskan, Ketika korban panik karena kartu ATMnya tidak bisa bertransaksi, Bermodal tusuk gigi, komplotan pencuri lintas kota berhasil menggasak puluhan juta dari mesin ATM. Modus digunakan dengan berpura-pura menolong korban ketika akan bertransaksi di mesin ATM. Dari aksi ini, pelaku berjumlah empat orang berhasil menggasak uang milik korban sejumlah Rp 40 juta.

Pada 23 Januari lalu, komplotan ini beraksi di sebuah toko modern Jalan Kaliurang Km 8, Prujakan, Sinduharjo, Ngaglik. Saat itu, korban akan bertransaksi menggunakan mesin ATM. Sebelumnya, salah seorang pelaku Eriko, mengganjal lubang mesin dengan sebuah tusuk gigi. Setelah bibir mesin terganjal, Eriko kembali ke dalam mobil sembari memantau korbannya.

Sementara, dua pelaku lain Priyatno dan Junaidi memantau aktivitas korban di dalam toko tersebut. Ketika korban kebingunan karena tidak bisa melakukan transaksi meski kartu ATMnya tersebut, Priyatno mendekati korban. Priyatno dan Junaidi berusaha membantu korban. Saat korban lengah, Prayitno menukar kartu ATM milik korban dengan kartu yang sudah disiapkan.

Setelah menukar kartu, mereka membawa kartu ATM milik korban kembali ke mobil. Selanjutnya, giliran pelaku lain, Ardiyansyah mendekati korban untuk menolong. Dia berpura-pura menghubungi pihak bank sambil melepas ganjalan tusuk gigi. Hal itu dilakukan agar kartu yang telah ditukar dapat dimasuk ke dalam mesin ATM. Setelah menghubungi pihak bank, pelaku meminta korban memasukan kembali kartu ATM dan menekan PIN ATM-nya.

Setelah mengetahui PIN ATM korban, Ardiyansyah kemudian meninggalkan korban dan bergabung dengan tersangka lainnya. Setelah itu, para pelaku mulai menguras uang yang ada dalam kartu ATM korban. Total uang yang berhasil diambil sebanyak Rp40 juta. Sebelumnya, para bandit tersebut juga menggasak uang Rp16 juta dengan cara yang sama. “Kami lakukan aksi ini sejak 2015 untuk keperluan keluarga,” kata Junaidi, salah seorang pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya