SOLOPOS.COM - Sinom Siswanto menjelaskan kronologi penyerangan atas dirinya oleh dua orang tidak kenal di depan rumahnya, Dusun Bantarjo, Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo, Kamis (25/8/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Kriminal Kulonprogo terjadi berupa penyerangan warga

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dua orang tidak kenal melakukan penganiayaan terhadap seorang warga Dusun Bantarjo, Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo, Kamis (25/8/2016). Pelaku melarikan diri setelah membuat korban mengalami luka-luka.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Korban bernama Sinom Siswanto sedang tidur sendiri di rumahnya. Dia terbangun karena merasa kaget saat pintu rumahnya tiba-tiba didobrak.

“Saya dekati dan tanya kenapa. Katanya mau minta KTP,” ungkap Sinom, Kamis pagi.

Sinom menguraikan, dia memang menahan sebuah kartu tanda penduduk (KTP) milik seorang pemuda beberapa bulan lalu. Saat itu, si pemuda diduga mabuk sehingga berulah di lingkungan setempat.

Sinom pun mengaku sempat dipukuli. Sinom kemudian meminta KTP orang tersebut sebagai jaminan agar tidak lagi berulah.

Namun, pria berusia 61 tahun tersebut bahkan sudah lupa siapa nama dan bagaimana wajah pemilik KTP itu. Lembar KTP selama ini hanya diselipkan di antara dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu agar mudah ditemukan jika si pemilik ingin mengambilnya sewaktu-waktu.

Sekitar sebulan berikutnya, seseorang datang ke rumah Sinom juga pada kisaran pukul 03.00 WIB dengan alasan ingin mengambil KTP.

“Waktu itu tidak mendobrak pintu tapi enggak saya kasih [KTP]. Saya bilang jangan malam-malam, siang saja. Saya juga tidak tahu itu benar pemiliknya atau bukan,” ujar Sinom.

Bersambung halaman 2

Sinom kembali kedatangan tamu tak diundang untuk kedua kalinya pada Kamis dini hari. Kali ini mereka diketahui berjumlah dua orang dan membawa senjata tajam.

Tujuannya masih sama, yaitu mengambil KTP yang disimpan Sinom. Namun, Sinom justru diserang saat mencoba mengajak mereka bicara di depan rumah.

Wajah kedua pelaku tidak terlihat jelas karena kurangnya penerangan lampu. “Satu saya lawan tapi satunya lagi ikut lawan saya. Saya teriak juga tapi tidak ada yang datang menolong,” kata Sinom.

Pelaku pergi tanpa membawa KTP atau barang lain dari rumah korban. Meski begitu, mereka meninggalkan sandal, golok, dan sarung yang lalu menjadi barang bukti dalam penyelidikan petugas kepolisian. Beberapa saat kemudian, sejumlah warga datang dan segera melarikan korban ke Rumah Sakit Nyi Ageng Serang, Sentolo.

Korban mendapatkan penanganan medis atas luka bacok yang di tubuh bagian pundak kiri, tangan kanan, dan kepala serta beberapa luka lecet lain.

Sementara itu, Kapolsek Sentolo Kompol Slamet mengatakan, petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari setidaknya tiga orang saksi. “Pelaku mengendarai kendaraan roda dua tapi belum diketahui identitasnya. Ini masih diselidiki,” ucap Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya