SOLOPOS.COM - Aktivitas di salah satu kantor Bank Mandiri (Rahmatullah/JIBI/Solopos)

Kredit usaha rakyat akan disalurkan Bank Mandiri senilai Rp2 trilun akhir tahun ini.

Solopos.com, SOLO — Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp2 triliun selama dua bulan, yakni November-Desember 2015. Hal ini menyusul kebijakan pemerintah yang baru dengan memperluas segmen penerima kredit tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Director Micro and Business Banking Bank Mandiri, Tardi, mengatakan dari Rp30 triliun target penyaluran KUR secara nasional, bank terbesar di Indonesia ini menyalurkan Rp3,2 triliun.

Dia menjelaskan dana tersebut diberikan untuk kredit di bawah Rp25 juta senilai Rp1 triliun, Rp2 triliun untuk pinjaman Rp25 juta-Rp500 juta, dan Rp200 miliar diberikan kepada tenaga kerja Indonesia (TKI).

Namun diakuinya, hingga saat ini Bank Mandiri baru menyalurkan Rp600 miliar. Dia mengatakan minimnya penyaluran tersebut karena KUR ini baru efektif disalurkan pada pertengahan September akibat dari adanya perubahan kebijakan berupa diskon suku bunga menjadi 12%.

“Selasa [20/10/2015] kami diundang untuk berkumpul di Kantor Kemenko Perekonomian untuk membahas mengenai kebijakan baru KUR. Kemungkinan pekan depan baru kebijakan tersebut sudah bisa dilakukan. Kami optimistis target Rp2 triliun bisa disalurkan hingga akhir tahun,” ungkap Tardi saat jumpa pers di Omah Sinten Solo, Kamis (22/10/2015).

Dia mengatakan keunggulan Bank Mandiri adalah memiliki 2.834 unit layanan UKM yang meliputi 1.281 unit Mandiri Mitra Usaha (MMU), 856 cabang MMU, 693 kios MMU, dan empat kantor kas mikro.

Dia mengatakan dalam beberapa tahun ke depan layanan UKM ini akan ditambah menjadi 4.300 unit. Apalagi sasaran KUR ini diperluas dan difokuskan untuk pertanian, perikanan, perhutanan, dan perdagangan.

Tardi menyampaikan penyaluran KUR paling banyak di sektor perdagangan, yakni sekitar 50% dari total penyaluran.

Namun kredit UMKM yang disalurkan sebanyak Rp53 triliun kepada segmen kecil menengah dan Rp39 triliun untuk kredit mikro hingga Juni 2015. Dana tersebut disalurkan kepada 48.000 debitur kredit kecil menengah dan satu juga debitur kredit mikro.

“Kami sudah menyalurkan KUR senilai Rp18,7 triliun pada 2010-2014 dan yang masih berjalan hingga saat ini itu Rp5,6 triliun dan dari jumlah tersebut sebanyak Rp250 miliar-Rp260 miliar atau sekitar 4,6% merupakan kredit bermasalah tapi kalau dibandingkan dengan total dana yang disalurkan dari awal, itu hanya sekitar satu persen,” kata dia.

Dia mengungkapkan NPL tersebut dipengaruhi anggapan KUR merupakan dana hibah. Padahal meski kredit tersebut merupakan program pemerintah tapi likuiditas atau dana yang disalurkan merupakan milik perbankan dan pemerintah hanya memberikan subsidi suku bunga dan asuransi.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan meski target yang ingin diraih tinggi tapi tidak ada penambahan tenaga pemasaran. Hal ini karena karyawan yang ada dinilai masih mampu untuk menjangkau masyarakat lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya