SOLOPOS.COM - Ilustrasi Anggaran (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kredit UMKM mashi mengalami hambatan agunan

Harianjogja.com, KULONPROGO– Pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih sulit mengajukan pinjaman guna pengembangan usaha. Seringkali hal tersebut terhambat dengan keharusan menyertakan agunan oleh bank yang bersangkutan.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo, Sri Hermintati menyatakan bahwa banyak pengusaha kecil yang masih takut berhubungan langsung dengan bank. Padahal hal tersebut penting untuk pengembangan usaha guna mendapatkan modal usaha tambahan.

“Pengusaha dengan omzet di bawah Rp300 juta masih sulit, khususnya soal agunan,” ujarnya saat ditemui seusai Sosialisasi Penguatan Modal Bagi Koperasi dan UMKM melalui KUR di Gedung Kaca, Wates, pada Kamis (7/4/2016).

Ia memaparkan bahwa meski ada bank yang tidak mensyaratkan agunan sejumlah pinjaman yang diajukan namun tetap saja hal tersebut menyulitkan.

Pasalnya, banyak pelaku usaha yang sama sekali tidak memiliki aset apapun untuk dijadikan agunan. Lebih lanjut, Sri mengharapkan jika pelaku UMKM diberikan kesempatkan untuk mengakses KUR Retail dengan nominal Rp25 juta hingga Rp500 juta.

Selain itu, ia menyebutkan jika dimungkinkan koperasi juga bisa mengajukan pinjaman serupa. Pinjaman inilah yang kemudian bisa disalurkan kepada anggotanya tanpa harus melalui berbagai persyaratan yang diajukan oleh bank.

Pemkab Kulonprogo sendiri berharap koperasi bisa menjadi mendapatkan perhatian untuk mengakses KUR Retail. Koperasi inilah yang kemudian menjadi perpanjangan antara bank dengan pelaku UMKM yang masih enggan berhubungan langsung bank.

Sri menekankan bahwa secara tidak langsung ini juga menghindarkan pelaku UMKM terjerat pinjaman rentenir yang merugikan.

Agung Nugraha, Pemimpin BRI Kantor Cabang Wates menyatakan bahwa sebenarnya fungsi dari agunan sendiri lebih kepada efek secara psikis. Dengan adanya aset yang diagunkan kepada bank maka pihak kreditur akan melakukan pembayaran kredit secara rutin.

Di sisi lain, ia menyebutkan bahwa sebelumnya pihaknya pernah memberikan pinjama tanpa agunan namun berakhir buruk. Sejumlah nasabah yang diberikan pinjaman akhirnya tidak mengembalikan pinjaman yang diberikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya