SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membunyikan gong sebagai tanda acara bertajuk Rapat Koordinasi PT Jamkrida Jateng Bersama Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jateng dimulai di Lorin Hotel Solo, Selasa (30/1/2018). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/SOLOPOS)

Peluang UMKM di Jateng akses kredit tanpa jaminan makin besar.

Solopos.com, KARANGANYAR—Peluang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah (Jateng) mengakses kredit tanpa agunan kini makin besar.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Hal itu karena perusahaan penjaminan kredit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jateng, menaikkan target nilai penjaminan bagi UMKM di Jateng pada 2018 mencapai Rp1 tiliun.

Direktur Umum Jamkrida Jateng, M. Nazir Siregar, mengatakan nilai tersebut naik dua kali lipat dibandingkan nilai penjaminan yang terealisasi pada 2017 senilai Rp500 miliar. Jumlah UMKM yang mendapat penjaminan kredit dari Jamkrida Jateng pada 2017 sebanyak 42.800-an pelaku.

Pada 2018, Jamkrida Jateng menargetkan menjamin kredit 85.000-an UMKM di Jateng.

“Kami optimistis target tahun ini bisa naik dua kali lipat. Hal itu karena kami sudah membuka kantor perwakilan di lima kota/kabupaten yakni Tegal, Magelang, Banyumas, Solo, dan Pati. Rekan-rekan kami proaktif mencari koperasi dan UMKM yang usahanya layak untuk diberikan penjaminan,” kata dia kepada wartawan di sela acara Rapat Koordinasi PT Jamkrida Jateng Bersama Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jateng di Lorin Hotel Solo, Selasa (30/1/2018).

Dia menambahkan Jamkrida tidak memberibatasan minimal untuk penjaminan kredit UMKM di Jateng. Rapat koordinasi tersebut untuk menyosialisasikan bahwa Pemerintah Provinsi Jateng memiliki instrumen berupa Jamkrida Jateng yang bermanfaat untuk membatu UMKM untuk mengakses pembiayaan meski tanpa agunan. Rapat juga diikuti pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di Jateng.

Hingga saat ini, Jamkrida Jateng telah menandatangani 88 perjanjian kerja sama dengan 29 PD BPR BKK; 22 koperasi, perusahaan leasing, dan BPR swasta; 20 bank daerah, 15 BKK, Bank Jateng, dan LPDB. Pada 2017, Jamkrida Jateng menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jateng senilai Rp2,74 miliar.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan keberadaan Jamkrida Jateng diharapkan mengembangkan bisnis pelaku UMKM yang kini belum tersentuh pembiayaan karena terkendala jaminan.

Selain itu, Jamkrida Jateng juga bekerja sama dengan banyak lembaga keuangan dan koperasi yang memiliki fasilitas pembiayaan bagus.

Ganjar berharap pemerintah kota atau pemerintah kabupaten lain turut menjadi investor Jamkrida Jateng. Dari modal awal senilai Rp200 miliar, Jamkrida Jateng baru memeroleh Rp121,1 miliar.

Modal tersebut berasal dari Rp120 miliar dari Pemprov Jateng, Rp500 juta dari KPRI Bhakti Praja, Rp400 juta dari Pemkab Temanggung, dan Rp200 juta dari Pemkab Grobogan.

“Itu berarti masih ada Rp78,9 miliar modal yang belum disetor. Kami berharap pemerintah kota atau pemerintah kabupaten lain menjadi investor Jamkrida Jateng supaya UMKM bisa terus terbantu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya