SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (Dok/JIBI)

Kredit UMKM yang diberikan oleh bank mengandung resiko

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Bank Pembangunan Daerah DIY berkomitmen penuh untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Hal ini bisa dilihat dari kucuran kredit yang ada, di mana mayoritas diberikan kepada kelompok usaha tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Umum BPD DIY Cahya Widi mengatakan, hingga akhir September berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp7,3 triliun. Dari dana ini berhasil disalurkan ke masyarakat sebesar Rp5,1 triliun.

“Mayoritas dana itu diberikan ke UMKM se-DIY. Jika dipresentase angkanya mencapai 90%,” kata Cahya kepada awak media di selas-sela Undian Tabungan Sutera dan Sutera Emas Periode III tahun ke-23 di Gedung Serbaguna Siyono, Rabu (21/10/2015) malam.

Menurut dia, pencapaian itu merupakan bukti bagi BPD dalam mengembangkan UMKM di DIY. Sebagai bank milik Pemerintah Daerah, sudah selayaknya BPD ikut berpartisipasi dalam upaya mengangkat perekonomian daerah.

“Sama dengan peran dari Pemerintah DIY, kami juga berkewajiban memberikan pelayanan yang terbaik ke masyarakat. Misalnya bisa diwujudkan dengan pelayanan yang cepat dan tidak bertele-tele,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, keberpihakan dalam pengembangan UMKM bukan tanpa risiko. Pasalnya kelompok ini masuk dalam kategori rawan adanya kredit macet. Kendati demikian, Cahya mengaku tidak khawatir, karena dengan penerapan kebijakan dan strategi yang tepat maka hal tersebut bisa terhindarkan.

“BI menetapkan ambang toleransi kredit macet sebesar 5%, sedangkan posisi kita masih di bawah 2%. Itu artinya, bank kami masuk dalam kategori bank yang sehat,” urai dia.

Cahya menambahkan, upaya menekan kredit macet dilakukan dengan sistem jemput bola baik itu saat pencairan atau pembayaran angsuran. Model ini pertama kali diperkenalkan di 2002 lalu dan akan terus dipertahankan, sebab cara ini sangat efektif dalam menjaga kondisi keuangan di BPD. “Langkah ini juga sebagai upaya mendekatkan diri ke konsumen,” tuturnya.

Selain memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, untuk memberikan apresiasi kepada nasabah, khususnya pemilik tabungan sutera dan sutera emas, setiap tahunnya BPD menggelar undian berhadiah sebanyak delapan kali. Rinciannya dua kali undian dengan hadiah utama Toyota Fortuner, serta enam kali undian dengan hadiah utama Honda Mobilio.

“Untuk malam ini [kemarin], pemenang utama akan mendapatkan Fortuner. Selain itu juga akan diundi enam buah motor Yamaha Mio dan berbagai undian menarik lainnya,” kata Cahya lagi.

Sementara itu, Pimpinan BPD DIY Cabang Wonosari Platy Soulistyanti menambahkan, bentuk komitmen BPD untuk mengembangkan UMKM di DIY, bisa dilihat dalam acara penundian hadian tabungan sutera dan sutera emas. Dalam kegiatan itu, puluhan UMKM binaan BPD di Wonosari dilibatkan untuk acara tersebut. “Bisa dilihat stan-stan pameran yang ada di luar atau di dalam gedung,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, selain pengundian hadiah, BPD juga memberikan bantuan baik itu ke Pemkab dan warga masyarakat di Gunungkidul. beberapa bantuan yang diberikan antara lain, payung wisata untuk Pokdarwis Pantai Sadranan, laptop untuk PMI, alat peraga pendidikan di Disdikpora, beasiswa bazis untuk 131 siswa dan bantuan bedah rumah senilai Rp40 juta untuk dua orang warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya