SOLOPOS.COM - Gedung tempat penyimpanan produk pertanian untuk sistem resi gudang di Desa Kaliancar, Selogiri, Wonogiri. Sistem resi gudang ini masih belum dimanfaatkan, termasuk kredit dengan sistem resi gudang yang sudah disediakan sejumlah bank. Sosialisasi yang lebih baik dibutuhkan agar sistem yang bertujuan melindungi petani dari rezim harga pasar itu bisa berhasil. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Gedung tempat penyimpanan produk pertanian untuk sistem resi gudang di Desa Kaliancar, Selogiri, Wonogiri. Sistem resi gudang ini masih belum dimanfaatkan, termasuk kredit dengan sistem resi gudang yang sudah disediakan sejumlah bank. Sosialisasi yang lebih baik dibutuhkan agar sistem yang bertujuan melindungi petani dari rezim harga pasar itu bisa berhasil. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

SOLO — Kredit resi gudang yang dikeluarkan BRI Solo Sudirman sejak dua tahun lalu belum banyak diminati kalangan petani. Kondisi ini tentu disayangkan, karena sistem resi gudang itu sendiri harapannya bisa menjaga stabilitas harga beras dan petani bisa mendapatkan harga terbaik dari hasil panen padi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemimpin BRI Solo Sudirman, Danang Widiyoko, menyampaikan BRI adalah salah satu bank yang selama ini konsen memberikan kredit resi gudang. Di Soloraya sendiri, kata dia, BRI sudah memiliki sistem resi gudang ini sejak dua tahun lalu, dan pernah diujicobakan di wilayah Sragen. Tapi, sampai saat ini penyaluran pembiayaan dengan jaminan beras yang tersimpan di gudang itu nyaris tidak diminati petani.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ya, sangat minim. Bisa dikatakan realisasinya masih Rp0. Petani merasa belum butuh ini [resi gudang],” kata Danang, saat ditemui Solopos.com, Jumat (30/11/2012). Selain sudah memiliki sistem pembiayaan dengan skema resi gudang, BRI juga sebelumnya sering melakukan sosialisasi ke tingkat petani bersama Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Perdagangan. “Tapi, sekarang kondisinya kalau petani mau panen, barangnya sudah langsung dibeli pedagang. Belum panen saja sudah ditunggu-tunggu sama pedagang,” katanya.

Danang menyampaikan, sistem resi gudang ini dimaksudkan untuk melindungi petani dari anjloknya harga gabah dan beras saat musim panen. Petani, kata dia, bisa menyimpan berasnya di gudang, dan mendapatkan pembiayaan untuk produksi selanjutnya. “Besarnya pembiayaan yang kami berikan sebesar 70% dari nilai barang yang diresikan. Sesuai dengan harga saat itu. Nanti, petani bisa menjual dan melunasi pinjaman kami saat harga beras naik.”

Dia berharap, tahun depan program ini bisa dilanjutkan lagi. Tapi, lanjut Danang, dia perlu dukungan dari pemerintah daerah agar memberikan pemahaman kepada petani mengenai pentingnya sistem ini. Paling tidak dalam satu kelompok tani itu ada yang menjadi koordinator dan mengumpulkan petani. “Sistem ini sebenarnya bisa menghindari petani dari praktek ijon. Selain itu juga mengurangi permainan pedagang beras besar yang kemungkinan melakukan penimbunan barang.”

Menurut Danang, pembiayaan dengan sistem resi gudang ini memiliki potensi yang cukup besar. Apalagi, Soloraya terutama Klaten dan Sragen adalah wilayah lumbung beras.

Sebelumnya, Pemimpin BI Solo, Doni P Joewono, menyampaikan saat ini BI bersama UNS tengah melakukan kajian penerapan sistem resi gudang sebagai satu alat pengendali inflasi. Hasil sementara, diketahui sistem resi gudang sudah berjalan di beberapa tempat di Soloraya. Seperti, Gemolong Sragen dan Wonogiri. Di Gemolong Sragen, sistem pengelolaanya sudah dilakukan secara corporate sehingga sudah mandiri dan tidak memerlukan bantuan dari pemerintah.

Sementara di Wonogiri, gudang yang dipakai merupakan gudang stimulus yang dibangun dengan dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Perdagangan pada akhir tahun 2011, dan saat ini sedang dalam tahap awal operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya