SOLOPOS.COM - Ilustrasi transaksi di Pegadaian (JIBI/Solopos/Dok.)

Kredit mikro yang disalurkan Pegadaian ditarget mencapai Rp2 miliar hingga akhir tahun.

Solopos.com, SOLO—PT Pegadaian Cabang Cokronegaran menargetkan mampu menyalurkan kredit usaha mikro senilai Rp2 miliar hingga akhir tahun.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Kepala PT Pegadaian Cabang Cokronegaran, Nur Wakhid, menyampaikan peminat kredit usaha mikro ini sangat tinggi. Menurut dia, meski ekonomi sedang lesu tapi usaha mikro tetap mampu bertahan dan mengembangkan usahanya.

Dia mengatakan hingga pertengahan September sudah menyalurkan dana senilai Rp1,3 miliar dengan rata-rata penyaluran kredit minimal Rp150 juta/bulan. Penyaluran ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp650 juta.

“Nasabah yang mengajukan kredit usaha mikro adalah pedagang, industri kecil, dan pertanian tapi pedagang yang paling banyak mengajuukan. Rata-rata pengajuan dana kredit usaha mikro ini senilai Rp5 juta-Rp7 juta,” ungkap Nur saat ditemui solopos.com, Senin (28/9/2015).

Dia menjelaskan penyaluran kredit ini cukup mudah,yakni memiliki usaha minimal satu tahun, memiliki jaminan berupa bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB) dengan usia kendaraan lima tahun untuk sepeda motor dan 10 tahun untuk mobil, surat keterangan usaha, fotokopi identitas diri serta kartu keluarga.

Nur mengatakan plafon yang disediakan adalah Rp3 juta-Rp150 juta dengan bunga flat satu persen setiap bulannya. Banyak sedikitnya dana pinjaman yang diperoleh berdasarkan omzet usaha dan jaminan yang diberikan supaya tidak membebani nasabah. Oleh karena itu, hingga saat ini non performing loan (NPL) pun terjaga dibawah satu persen.

“Kami optimistis target Rp2 miliar bisa tercapai karena peminatnya cukup tinggi. Apalagi sosialisasi sudah banyak dilakukan dengan menggandeng Dinas Pengelolaan Pasar [DPP] dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah [Dinkop dan UMKM],” kata dia.

Selain itu, dia mengatakan sudah banyak masyarakat yang tahu mengenai produk tersebut. Dia mengungkapkan kebanyakan nasabah yang mengajukan pinjaman adalah nasabah lama sebanyak 95% sedangkan sisanya 5% merupakan nasabah baru.

Nur menyampaikan biasanya apabila angsuran sudah mencapai 90% dari angsuran total, nasabah mengajukan rol over atau pembaruan pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya