SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA: Bank Tabungan Negara mengucurkan kredit sebesar Rp800 miliar pada Januari 2009 naik dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sekitar Rp600 miliar menyusul semakin ekspansifnya pembiayaan di pasar perumahan.
 
Direktur BTN Purwadi mengutarakan ekspansi kredit pemilikan rumah pada awal tahun ini justru tumbuh cukup besar, padahal mayoritas kredit perbankan mengalami perlambatan. “Kami komitmen untuk terus memperbesar kredit perumahan, baik untuk pasar rumah sederhana maupun pasar rumah komersial yang permintaannya masih besar, sehingga penyaluran kredit pada Januari cukup tinggi,” ujarnya seusai pembukaan kantor cabang BTN Kebon Jeruk di Jakarta, hari ini.
 
Purwadi menyatakan ekspansi kredit per bulan di patok tumbuh minimalnya sebesar Rp500 miliar sesuai dengan besarnya aliran dana dari pembayaran kredit oleh debitor yang mencapai angka tersebut setiap bulannya. Menurut dia, kinerja kredit yang tumbuh cukup besar pada awal tahun itu sangat mendukung pencapaian target yang ditetapkan sebesar Rp12,5 triliun untuk kredit baru tahun ini.
 
Angka itu, katanya, memang lebih kecil dari penyaluran kredit tahun lalu Rp15,5 triliun baik untuk rumah sederhana maupun kredit perumahan komersial. “Dalam kondisi pasar kredit yang sulit seperti sekarang, kami harus lebih berhati-hati sehingga wajar kalau ekspansi kredit sedikit diperlambat untuk mencegah risiko naiknya kredit macet. Tetapi kalau Rp12,5 triliun sudah tercapai itu bisa saja ditambah lagi,” tuturnya.
 
Dia memaparkan komposisi kredit pada 2008 secara nominal memang lebih besar untuk pasar rumah komersial sebesar Rp9,9 triliun dan sisanya Rp5,1 triliun untuk pasar rumah sederhana. Namun, ujarnya, dari jumlah nasabah, untuk pasar rumah sederhana mencapai 116.000 debitor dari jumlah 163.000 debitor.
 
“Kualitas kredit di pasar rumah komersial memang lebih bagus dibandingkan dengan pasar rumah sederhana. Tapi kedua pasar itu tetap kita lakukan pembiayaan sebagai komitmen perseroan untuk terus membiayai kebutuhan kredit perumahan bagi masyarakat.”
 
Saat ini, rasio kredit macet secara gross berada di kisaran 3,2% dan angka non performing loan secara neto sekitar 1%. Guna meningkatkan permintaan kredit perumahan, Purwadi menyatakan pihaknya akan mengkaji kembali untuk menurunkan suku bunga setelah diturunkan 0,5% pada Januari lalu menjadi 14%.
 
“Untuk penurunan suku bunga kredit itu masih harus menghitung biaya dana yang saat ini pergerakannya ditentukan oleh pasar deposito perbankan yakni masih berada di sekitar 10%-12%, mudah-mudahan dalam beberapa bulan ke depan biaya dana akan turun yang akan diikuti oleh penurunan bunga kredit.”(JBBI/Bisnis.com)

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya