Solopos.com, SUKOHARJO -- Sejumlah warung makan di Mojolaban, Sukoharjo, mulai menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Salah satunya dengan memasang sekat plastik di bagian tengah meja pembeli.
Hal itu seperti terlihat di warung Mangut Bu Kismi yang terletak di pinggir jalan raya Mbogo-Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Saat Solopos.com menyambangi warung tersebut pada Senin (27/7/2020) siang, warung tampak ramai pengunjung.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Warung dengan menu spesial masakan ikan mangut ini menerapkan physical distancing. Di setiap meja makan, pemilik memasang sekat pembatas dari plastik transparan. Tak hanya itu bagian penjual juga dipasangi sekat plastik.
21 Legislator Harus Karantina Mandiri, DPRD Solo Tunda Rapat Paripurna
Penjual warung makan di Mojolaban, Sukoharjo, itu juga memakai perlindungan berupa face shield dan masker.
"Kami menjaga kewaspadaan dan lebih memberi jaminan kenyamanan bagi pembeli saat makan di warung makan sini. Apalagi kondisinya sekarang kasus Corona masih tinggi," kata pemilik warung makan Kismiyati ketika berbincang dengan Solopos.com.
Menurutnya, penerapan physical distancing dengan memasang sekat di meja itu agar pembeli merasa terlindungi. Pembeli juga tidak perlu berdesakan saat makan.
Kematian Akibat Covid-19 Boyolali Tambah 2, Total Jadi 6 Orang
Jika kursi sudah penuh, pengelola warung makan di Mojolaban, Sukoharjo, itu akan menganjurkan pembeli lainnya tidak masuk ke dalam warung lebih dulu.
Tak Pernah Sepi
"Jadi kami minta mereka istirahat dulu di dalam mobil atau duduk di luar [jok sepeda motor] sambil menunggu pembeli di warung menyelesaikan makannya," katanya.
Dia berharap penerapan physical distancing mampu membantu pemerintah dalam menekan penyebaran virus Corona. Terlebih warung makan Bu Kismi tak pernah sepi pembeli sejak dibuka dua tahun lalu.
Alhamdulillah! Semua Nakes Positif Covid-19 Dirawat Di RS UNS Solo Sudah Sembuh
Dengan menu andalan ikan mangut, para pembeli di warung ini tak hanya warga Sukoharjo, tapi juga Kabupaten Karanganyar dan beberapa daerah lainnya. Para pembeli mulai berdatangan sejak warung makan dibuka pukul 07.30 WIB.
Mangut adalah salah satu masakan ikan mirip gulai dengan bumbu dan rempah beragam. Makanan ini banyak digemari masyarakat. Berbahan utama ikan pari atau iwak pe, menu ini menjadi incaran pencinta kuliner, terutama bagi mereka yang suka dengan makanan pedas.
“Awal ada pandemi Corona sempat tutup, kemudian mulai buka lagi dengan menerapkan physical distancing," kata pemilik warung makan Mangut Bu Kismi di Mojolaban, Sukoharjo, itu.
Pilkada Solo: Tak Hanya Singkatan Nama, Busana Gibran-Teguh Juga Belum Kompak
Dia mengatakan mangut menjadi menu spesial yang ditawarkan selain Soto Kudus di warung makan miliknya. Menurutnya, banyak penikmat mangut yang menjadi pembeli langganannya. Mereka merasakan olahan mangut yang berbeda dari tempat lainnya.
“Di sini kuahnya segar dengan rasa pedas yang pas. Jadi banyak yang suka,” katanya.
Harga
Bahan ikan yang digunakan pun langsung dipasok dari wilayah Purwodadi yang merupakan tempat asalnya. Kemudian ikan diasap sendiri sehingga memiliki cita rasa berbeda dari lainnya. “Ikannya saya asap sendiri. Tidak beli yang sudah ada,” katanya.
Macan Lawu Karanganyar Bongkar Praktik Pembuatan STNK Palsu, Tempat Produksi di Solo
Harga satu porsi mangut di warung makan Mangut Bu Kismi, Mojolaban, Sukoharjo, dipatok Rp18.000, cukup murah di kantong. Selain menu mangut dan soto kudus, dia juga menawarkan aneka olahan masakan jawa.
Kemudian juga aneka jus yang menjadi menu pelengkap saat makan di warung tersebut. Salah satu pembeli Heri Prasetyo mengaku ketagihan dengan mangut di warung Bu Kismi. Mangut dengan bumbu dan rempah pedasnya sangat terasa.
Dia juga mengapresiasi langkah pemilik warung makan yang memasang sekat plastik di meja pembeli. Menurutnya ini memberikan kenyamanan tersendiri bagi pembeli. “Mangutnya enggak amis sama sekali. Rasanya enak dibanding yang lain,” katanya.