SOLOPOS.COM - Sekelompok murid dari MTs Negeri 3 Madiun saat membuat pupuk organik cair dari cangkang telur dan kulit pisang di tempat penelitiannya di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Sabtu (4/6/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap 5 Juni 2022, sekelompok pelajar dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 3 Madiun memperkenalkan pupuk organik cair yang terbuat dari cangkang telur dan kulit pisang. Pupuk organik ini bisa menjadi alternatif untuk pemanfaatan sampah rumah tangga yang ada di rumah.

Sekelompok pelajar dari Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) MTs Negeri 3 Madiun itu sebelumnya telah melakukan penelitian dalam pembuatan pupuk organik tersebut. Pupuk tersebut diklaim bisa menyuburkan tanaman.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seorang siswi MTs N 3 Madiun, Husna Safinatun Najah, 14, mengatakan pembuatan pupuk organik dengan bahan cangkang telur dan kulit pisang ini sebenarnya berawal dari kecemasannya atas sampah rumah tangga yang setiap hari menumpuk. Terlebih saat ada acara dan warga membawa berkat yang biasanya berisi nasi, telur, dan berbagai lauk, serta buah pisang.

“Saat ada kenduri itu kan kalau di desa-desa dapat berkat. Itu biasanya kan ada telur dan pisangnya. Kemudian konsumsi telur dan pisang di masyarakat memang cukup tinggi juga. Biasanya ya cuma dibuang saja, cangkang telur dan kulit pisang, karena dianggap sampah,” jelas dia, Sabtu (4/6/2022).

Baca Juga: Motif Pembunuhan Pensiunan RRI Madiun karena Asmara,Polisi Kejar Pelaku

Padahal, cangkang telur itu mengandung kalsium, protein, dan lainnya. Kandungan itu sangat bagus digunakan untuk memupuk tanaman. Begitu juga kulit pisang juga mengandung vitamin, serat, dan protein.

“Sebenarnya masyarakat juga sudah banyak yang tahu atas kandungan itu dan menggunakan cangkang telur maupun pisang untuk pupuk organik,” jelasnya.

Siswi lainnya, Septiana Eka Ramadani, 14, menambahkan dua jenis sampah itu kemudian diolah dan dicampur menjadi pupuk organik.

Eka menuturkan pertama siapkan cangkang telur dan kemudian tumbuk kecil-kecil. Selanjutnya siapkan kulit pisang dan potong kecil-kecil. Kemudian dua bahan tersebut dijadikan satu di dalam botol dan diberi air bersih.

Baca Juga: Punya Nama Unik, Begini Cerita Berdirinya SMK Sore Masuk Pagi di Madiun

“Untuk ukuran botol 600 ml, kebutuhan cangkang telur sekitar 40 gram dan kulit pisang 80 gram. Sedangkan airnya sekitar 500 ml. Kemudian diamkan selama empat hari,” kata dia.

Eka mengatakan setelah empat hari disimpan, pupuk organik cair itu bisa sudah bisa digunakan ke tanaman.

Dalam penelitian yang dilakukan, dia menceritakan pupuk organik itu sudah diberikan pada tanaman cabai yang awalnya hanya setinggi 22,5 cm. Setelah diberi pupuk organik cair tersebut, tanaman cabai itu tumbuh setinggi 31 cm dalam beberapa hari.

Baca Juga: Pria Madiun Tewas Diduga Dibunuh, Baru Sehari Pensiun dari RRI Madiun

“Ini semua jenis kulit pisang bisa digunakan. Tidak harus jenis pisang tertentu,” jelasnya.

Guru pembina, Luthfiyatul Fuadah, mengatakan penelitian yang dilakukan murid di MTsN 3 Madiun ini sebagai salah satu solusi terhadap masalah sampah yang ada di rumah. Harapannya, pembuatan pupuk organik cair dari cangkang telur dan kulit pisang ini bisa diaplikasikan warga dengan mudah.

“Prinsipnya kan supaya pembuatan pupuk cair ini bisa diaplikasikan masyarakat umum. Selain itu juga untuk mengurangi sampah,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya