SOLOPOS.COM - Camat Jumapolo, Ngadimin, (tengah mengenakan baju keki), bersama pemain film pendek "Ojo Ngeyel" saat memerankan salah satu adegan dalam film tersebut. (Istimewa/Dokumentasi Admin Wonderful Jumapolo)

Solopos.com, KARANGANYAR Forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimca) Jumapolo memiliki cara meningkatkan kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Terutama protokol mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Beberapa waktu lalu, Forkopimca Jumapolo menggunakan mobil ambulans dan sirene berkeliling kampung sembari menyosialisasikan protokol kesehatan. Cara itu diklaim berhasil meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan dan bahaya Covid-19.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Forkopimca Jumapolo kembali menggandeng sukarelawan dan Puskesmas Jumapolo untuk menyosialisasikan upaya mencegah persebaran Covid-19. Kali ini, mereka membuat film pendek berdurasi 2 menit 41 detik dengan judul Ojo Ngeyel.

Tokoh Ini Bicara Pentingnya Pendidikan Literasi Keberagaman Diperluas ke Sekolah

Ekspedisi Mudik 2024

Plot

Video tersebut diunggah di akun Instagram @wonderful_jumapolo dan Youtube Wonderful Jumapolo. Film tersebut menceritakan seorang perempuan pergi ke pasar di masa pandemi Covid-19. Sayangnya, perempuan itu enggan mengenakan masker padahal sudah diingatkan suaminya.

Singkat cerita saat di pasar, perempuan itu ditegur petugas yang sedang melaksanakan operasi penertiban protokol kesehatan karena tidak mengenakan masker. Bukan hanya ditegur, Forkopimca Jumapolo juga membagikan masker kepada masyarakat yang terjaring operasi penertiban protokol kesehatan.

Camat Jumapolo, Ngadimin, menuturkan film pendek tersebut sebetulnya dibuat untuk lomba di tingkat kabupaten. Sayangnya, Kecamatan Jumapolo gagal ikut seleksi karena tidak memenuhi ketentuan lomba.

"Awalnya memang untuk lomba. Tetapi durasi film lebih dari dua menit jadi diskualifikasi. Akhirnya kami gunakan sosialisasi. Sama seperti saat dulu menggunakan ambulance dan sirene. Saya rasa masyarakat butuh pendekatan lain supaya peduli terhadap protokol kesehatan," ujar Ngadimin saat berbincang dengan Solopos.com Jumat (23/10/2020).

Tidak Jajan Kuliner di Luar Tapi Tertular Covid-19, Tokoh Ini Berbagi Kisahnya

Ngadimin menceritakan bahwa pemeran dalam film pendek tersebut adalah warga Jumapolo. Mereka sukarelawan Militan Kecamatan Jumapolo, penyanyi dan pemain musik campur sari di Jumapolo, Sekar Jumapolo, petugas Puskesmas, Forkopimca, dan lain-lain. Mereka tidak dibayar saat berakting di depan kamera.

"Harapan kami, masyarakat bisa berpartisipasi dalam upaya menekan persebaran Covid-19. 'O, nek kami menyepelekan Covid-19 itu imbasnya bisa fatal.' Itu yang ingin kami kampanyekan. Masyarakat menyadari bahaya Covid-19," tutur dia.

Nilai Bantuan Sosial Beda-Beda, Warga Wonogiri Jangan Ada Kecemburuan!

Ngadimin menyampaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Jumapolo lebih rendah apabila dibandingkan kecamatan lain. Hingga Jumat, ada satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 27 orang dinyatakan sembuh, dan dua orang meninggal.

"Tren sudah menurun. Ada yang kena Covid-19 tapi bukan klaster. Perorangan karena usia lanjut dan memilili penyakit penyerta. Saat diperiksa di rumah sakit dan dilakukan tes swab, hasilnya positif [Covid-19]. Kasus itu tidak berimbas ke yang lain," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya