SOLOPOS.COM - CEO PT Jamu Iboe Jaya, Stephen Walla, memberikan paparan dalam talkshow virtual Hari Jamu Nasional bareng Solopos, Kamis (27/5/2021). (Istimewa/potongan layar tayangan Youtube SoloposTV)

Solopos.com, SUKOHARJO – Produsen jamu PT Jamu Iboe Jaya melakukan berbagai terobosan agar jamu disukai generasi muda. Terobosan itu di antaranya dengan menyediakan jamu dalam bentuk minuman kemasan siap minum, semacam jus, yang rasanya sesuai keinginan anak muda.

Selain dari sisi rasa, minuman jamu ini dihadirkan dekat dengan kalangan milenial. Jamu Iboe menghadirkan kreasi minuman jamu kesehatan ini di kios Jamu Iboe herbal yang berada di mal atau destinasi wisata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

CEO Jamu Iboe, Stephen Walla, mengatakan langkah produsen jamu yang sudah berumur 111 tahun itu tak lepas dari upaya menjadikan jamu bagian dari gaya hidup generasi muda.

Baca juga: 2 Pelaku Taruh Meja di Tengah Jalan Dibal Boyolali Ternyata Masih ABG

Perusahaan yang berpusat di Surabaya tersebut melihat terobosan ini bisa diterima kalangan milenial dan menghasilkan peningkatan dari sisi penjualan.

“[Minuman jamu kesehatan] Kami sediakan di kios Jamu Iboe herbal. Dikemas dalam bentuk take away. Banyak [milienial yang] mulai suka dengan kami mengemas produk jamu lebih modern. Dengan penjualan jamu di tempat life style [mal dan destinasi wisata] akhirnya milenial dan anak-anak melihat, melirik, kemudian tertarik dan mau mencoba. Abis mencoba mereka suka, jadi membeli kembali,” jelas Stephen saat menjadi narasumber dalam talkshow virtual peringatan Hari Jamu Nasional bareng Solopos, yang disiarkan langsung dari Kabupaten Jamu Sukoharjo, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Sepakat dengan Moeldoko, MAKI Melihat Ada Upaya Menyeret Pemerintah dalam Polemik KPK

Jembatan Generasi Muda

Menurut dia, terobosan inilah yang bisa menjadi jembatan agar jamu bisa diterima generasi muda. Penerimaan generasi muda terhadap jamu menjadi penting untuk memastikan masa depan industri jamu tetap positif.

Dalam talkshow virtual bertema "Jamu antara Kesehatan dan Gaya Hidup" yang juga menghadirkan narasumber Wakil Bupati Sukoharjo, Agus Santosa, dan peneliti dari Rumah Riset Jamu B2P2TOOT, Fajar Novianto, tersebut, Stephen mengakui butuh edukasi untuk mengubah cara berpikir milenial tentang jamu.

Selama ini, jamu dikenal sebagai produk tradisional dan kuno. Untuk itu, Jamu Iboe hadir dengan tiga lini produk yang lahir sesuai kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Nopia, Kue Warisan Leluhur Banyumas yang Melegenda

Stephen menjelas tiga lini produk tersebut adalah produk jamu tradisional yang berisi ramuan dari banyak jenis tanaman berkhasiat, herbal suplemen yang merupakan ekstrak tanaman obat dalam kemasan botol, dan minuman kesehatan.

Produk minuman kesehatan yang dikemas dalam sachet merupakan bentuk inovasi Jamu Iboe untuk menghadirkan produk jamu yang modern. Dengan rasa yang sesuai selera anak muda dan khasiat seperti layaknya jamu, produk ini menjadi andalan Jamu Iboe.

Baca juga: 35 Komputer Sekolah di Madiun Hilang dalam Semalam, Polisi Lakukan Penyelidikan

Di sisi lain, dia menambahkan pandemi Covid-19 merupakan momentum kebangkitan jamu. Gegara pandemi, masyarakat Indonesia menjadi sadar bahwa di sekitar mereka ada produk yang bisa membantu mereka menjaga imunitas agar terhindar dari paparan virus.

Produk ini tak lain adalah jamu. Konsumsi jamu secara rutin bisa menjadi solusi untuk memastikan tubuh sehat sehingga lebih kuat kala terpapar virus.

“PR-nya kemudian adalah bagaimana mengeduksi masyarakat bahwa jamu itu dikonsumsi bukan saat sakit, tapi sebelumnya atau sebagai upaya preventif. Makanya jamu seharusnya menjadi gaya hidup,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya