SOLOPOS.COM - Replika Pagoda Watugong yang terbuat dari biji-bijian tampak menjulang di exhibition hall Java Mall, Semarang, Rabu (24/2/2016). Replika pagoda itu merupakan kreasi mahasiswa Jurusan Tata Boga Akademi Kesejahtraan Sosial Ibu Kartini Semarang. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos)

Kreasi unik berbebtuk Pagoda Watugong setinggi empat meter ternyata dibuat dari biji-bijian.

Semarangpos.com, SEMARANG – Puluhan pengunjung Java Mall Semarang dibuat kagu dengan adanya sebuah pagoda setinggi empat meter yang tegak menjulang di exhibition hall lantai dasar, Rabu (24/2/2016) pagi. Mereka takjub sekaligus terkesima karena pagoda yang menyerupai Pagoda Watugong itu terbuat dari ratusan biji-bijian seperti jagung, kedela, kacang panjang dan juga milet.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Pagoda dari biji-bijian ini merupakan kreasi dari para mahasiswa semester I Jurusan Tata Boga Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS) Ibu
Kartini yang tengah mengelar lokakarya.

“Proses pembuatan pagoda ini tidak mudah dan cukup rumit. Kami memerlukan waktu sekitar dua pekan untuk menyelesaikannya. Total ada 25 mahasiswa semester I Tata Boga yang terlibat dalam membuat pagoda ini,” ujar salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan pagoda jagung tersebut, Yulia Rahmawati, saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela acara.

Yulia mengaku ide membuat pagoda itu muncul saat timnya melintas di kawasan Banyumanik, Semarang. Saat melihat Pagoda Watugong, mereka pun sepakat untuk membuat kreasi yang menyerupai salah satu obyek wisata yang menjadi ikon Kota Semarang itu.

“Dari pihak kampus, kami juga ditugasi untuk membuat replika dari makanan yang menggambarkan ikon Kota Semarang. Tahun lalu, kakak-kakak kelas kami sudah membikin replika Gereja Bledug saat lokakarya di Citraland. Oleh karena itu, kali ini kami juga harus menampilkan sesuatu yang berbeda,” imbuh Yulia.

Yulia mengaku untuk membuat replika Pagoda Watugong itu tidak lah mudah. Selain membutuhkan ketekunan dan kesabaran, timnya juga
membutuhkan biji-bijian sebanyak 60 kg. “Kesulitan kami dalam membuat pagoda ini terletak saat menempelkan
biji-bijiannya secara mendetail. Sebenarnya kami ingin membuat pagoda ini setinggi lima meter. Tapi, karena saat proses terakhir ada bagian yang patah, maka pagodanya hanya mampu kami selesaikan dalam ukuran 4,25 meter,” tutur Yulia.

Sementara itu, salah satu pengunjung asal Candisari, Vitta, mengaku terkesima dengan karya para mahasiswa AKS Ibu Kartini itu.

“Dari kejauhan saya enggak menyangka kalau replika pagoda ini terbuat dari biji-bijian. Tapi, setelah didekati baru kelihatan kalau bahan
replika ini dari bahan-bahan pokok yang selama ini sering kita gunakan memasak,” imbuh ibu dua anak itu.

Sementara itu, Direktur AKS Ibu Kartini, Tri Retagung Diana, mengaku lokakarya yang digelar di Java Mall ini merupakan agenda tahunan
mahasiswa AKS Ibu Kartini. Selain untuk memamerkan karya-karya para mahasiswa dari berbagai jurusan, yakni Tata Boga, Cipta Busana dan Kreasi Rias, ajang ini juga digunakan sebagai ujian persyaratan bagi mahasiswa semester tiga yang akan mengambil mata kuliah tugas akhir (TA).

“Total ada sekitar 120-an mahasiswa yang turut serta dalam ajang ini. Dari jumlah itu, 41 di antaranya merupakan mahasiswa yang mengikuti ujian persyaratan untuk mengambil TA,” terang Tri Retagung Diana.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya