SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Puluhan orang yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu (KRB) menggelar aksi di depan Gedung Agung Jogja, Selasa (8/5) malam.

Mereka menyalakan puluhan lilin dan memasang foto Marsinah di tengah-tengahnya. Mereka menyerukan pengusutan tuntas kasus pelanggaran HAM yang dialami Marsinah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Marsinah pada 9 Mei 1999 jasadnya diemukan tewas di sebuah gubuk Dusun Jegong, Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Jasadnya hilang empat hari sebelumnya tepatnya 5 Mei setelah terlibat aktif dalam pemogokan buruh PT Catur Putra Jaya.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelum jasad ditemukan, Marsinah marah kepada Kodim Sidoarjo karena telah menangkap 13 temannya yang ditekan secara fisik dan psikologis dan dipaksa menandatangani surat PHK. Tubuhnya penuh luka.

Koordinator umum KRB, Akbar Rewako menuntut pemerintah mengusut tuntas kasus Marsinah. “Kini setelah 14 tahun reformasi, 19 tahun kematian Marsinah belum ada titik terang akan menyelesaikan kasus ini,” katanya.

Segala upaya gagal dilakukan karena setiap pemerintahan dalam era reformasi dinilai tidak punya kemauan serius untuk menyelesaikan. Menurut Akbar, janji pengusutan kasus setiap Pemilu hanya isapan jempol belaka.

“Oleh karena itu kami serukan kepada semua elemen demokratik dalam masyarakat untuk menyatukan kekuatan dan memperjuangkan demokrasi sepenuhnya,” ujarnya dalam siaran pers.

Selain meminta pemerintah mengusut kasus marsinah, KRB juga meminta pemerintah menetapkan Marsinah sebagai Pahlawan Buruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya