SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

JOGJA—Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat telah menyelesaikan revitalisasi Bangsal Siti Hinggil. Lokasi tersebut semula akan digunakan untuk melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi Gubernur dan Sri Paduka Paku Alam IX sebagai Wakil Gubernur DIY.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Namun secara mendadak, pemerintah pusat menentukan lokasi pelantikan di Gedung Agung lima hari sebelum waktu pelantikan. Otomatis berbagai persiapan mulai dari bersih-bersih sampai dengan pengecatan tempat dimana Soekarno dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) tersebut batal digunakan.

Pihak Kraton tidak mempersoalkan pembatalan pemakaian Siti Hinggil. Kendati sudah mengeluarkan biaya tidak sedikit, keluarga besar Kraton cukup legawa karena yang terpenting Sultan dan Paku Alam secara sah dilantik dan menjabat Kepala Daerah DIY.

“Oh, nggak masalah, pelantikan di Gedung Agung juga sama saja. Bersih bersih Siti Hinggil kan sama saja bersih bersih rumah,” ujar Adik Sultan HB X, KGPH Hadiwinoto saat ditemui di Gedung Agung Jogja, Rabu (10/10/2012).

Disinggung mengenai biaya, semuanya ditanggung Kraton. Jadi bukan dari biaya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemda DIY yang pernah disebut sejumlah media. “Itu anggaran kraton kok,” ucap Ketua Jogja Investment Forum (JIF) tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya