SOLOPOS.COM - Kondisi rumah Ngatiyem, 92, warga Sambirembe, Kalijambe, Sragen, yang nyaris ambruk, Sabtu (24/2/2018). (Istimewa/Agus Subagyo)

Rumah seorang lansia di Sambirejo, Sragen, nyaris ambruk karena sudah berusia tua.

Solopos.com, SRAGEN — Rumah gedek atau anyaman bambu milik Ngatiyem alias Enting, 92, warga Dukuh Sambirembe RT 008 Desa Sambirembe, Kalijambe, Sragen, nyaris ambruk, Sabtu (24/2/2018) sekitar pukul 05.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat kejadian pemilik rumah baru saja pulang dari menunaikan Salat Subuh dari masjid dukuh setempat. Saat itu Ngatiyem bermaksud rebahan kembali di ranjang sebelum memulai kegiatan hari itu.

Tiba-tiba terdengar suara retakan kayu di atap rumah dan bagian kuda-kuda bergerak ke kanan menimpa tembok rumah tetangga. Beruntung pergerakan kerangka rumah Ngatiyem tertahan rumah tetangga.

Bila tidak, bangunan berukuran sekitar 5 meter x 4 meter itu ambruk. Mengetahui kejadian tersebut Ngatiyem lantas meminta tolong anaknya yang tinggal di sebelah rumah. (Baca: RTLH di Sragen Masih 47.000 Unit)

“Mendengar permintaan tolong sang ibunda, anak Ngatiyem langsung mengevakuasi Ngatiyem ke rumahnya. Barang-barang di rumah Ngatiyem juga dievakuasi,” ujar Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo.

Dia menjelaskan kondisi rumah korban tergolong RTLH dan rawan ambrol lantaran sudah dimakan usia. Mengetahui kejadian itu keluarga dan para tetangga korban bekerja bakti menurunkan genting di atap rumah.

Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian materiil sekitar Rp2 juta. Agus mengaku sedang mengupayakan adanya bantuan dana dari berbagai pihak untuk memperbaiki rumah Ngatiyem secepatnya. Diperkirakan butuh sekitar Rp20 juta untuk membangun kembali rumah Ngatiyem. (Baca: Nenek-Nenek Ngepringan Tak Mau Ngungsi Meski Rumahnya Nyaris Ambruk)

“Kami sudah hitung kebutuhan dananya, sekitar Rp20 juta. Itu dengan konstruksi sederhana, atap pakai asbes,” kata dia.

Sedangkan Camat Kalijambe, Yusdi Thayib, saat dihubungi Solopos.com mengatakan selama ini Ngatiyem belum pernah mendapatkan bantuan rehabilitasi RTLH. Tapi dia berjanji mengupayakan adanya bantuan.

Opsinya menurut dia dimohonkan bantuan dana perbaikan rumah kepada UPT Penanggulangan Kemiskinan (PK) dan Dinas Sosial (Dinsos). “Biasanya ada bantuan Rp5 juta untuk pembangunan,” tutur dia.

Yusdi mengakui rumah Ngatiyem tergolong RTLH dan Ngatiyem merupakan warga kurang mampu dari segi ekonomi. “Dulu belum pernah dapat bantuan. Tapi ini sedang kami upayakan,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya