SOLOPOS.COM - Group Band Krakatau yang terdiri atas Tri Utami (vokal), Dwiki Darmawan (keyboard), Indra Lesmana (keyboard), Gilang Ramadhan (drum), Pra B Dharma ( Bas), dan Donny Suhendra (gitar) tampil dalam pergelaran Krakatau Reunion di hari kedua Java Jazz Festival 2014, di Hall D2 JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/2/2014). Krakatau tampil kembali dalam konser reuninya setelah 24 tahun vakum tampil bersama. (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May)

Solopos.com, SOLO — Setelah 24 tahun vakum tampil bersama, Krakatau, kembali satu dalam formasi lama. Demi mempertahankan bersatunya para personel pengusung jaz legendaris tersebut, band yang kini kembali digawangi Trie Utami (vokal), Gilang Ramadhan (drum), Dwiki Dharmawan (keyboard), Indra Lesmana (keyboard), Pra Budi Dharma (bas), dan Donny Suhendra (gitar) itu menggagas Krakatau Jazz Festival.

Berbeda dengan festival jaz yang tengah marak di Tanah Air, perhelatan musik yang digagas personel Krakatau generasi kedua ini bakal dikemas berbeda dengan mengolah situs warisan budaya (heritage) di Indonesia. Menariknya, warga Kota Solo bakal menjadi yang pertama menyaksikan realisasi gagasan Krakatau Jazz Festival tersebut.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

“Kami ingin mengawali di Solo. Selain punya sekolah musik di sini, Solo menarik karena  infrastruktur di sini sudah bagus. Pendukung acara juga mendukung,” kata Gilang Ramadhan, drummer Krakatau, selepas menyampaikan gagasan pergelaran Krakatau Jazz Festival di Solo tersebut kala bertandang di Balai Kota Solo, Kamis (11/9/2014).

Selain menandai bersatunya personel Krakatau, Gilang mengungkapkan tujuan penyelenggaraan acara tersebut adalah untuk menggeliatkan pariwisata di Indonesia. “Kami ingin menggeliatkan pariwisata di Indonesia. Selain Bali dan Borobudur, Indonesia juga punya ini. Kami berharap turis mancanegara bisa mengenal dan makin banyak lagi yang datang ke sini,” harapnya.

Menurut putra sastrawan Ramadhan K.H. ini Krakatau Jazz Festival akan digarap berbeda dengan festival sejenis yang kini marak di berbagai kota di Indonesia. “Kami ingin acara tidak selesai setelah pertunjukan. Tapi acara ini juga bisa menjadi ide untuk menghargai dan melestarikan heritage. Yang nonton ke sini bisa mempelajari lebih dalam selain apa yang terlihat di permukaan,” katanya.

Tempat Idaman
Gilang dkk pun mengungkapkan pihaknya sudah memiliki tempat idaman untuk menyelenggarakan festival yang menandai kembali satunya personel lama Krakatau tersebut. “Dulu, zaman Pak Jokowi, saya pernah bantu bikin Solo International Ethnic Music di Benteng Vastenburg. Kemungkinan akan di sana sembari mencari pandangan waktu dan tempat yang paling ideal. Tapi jangan lupa, kita juga harus maintaint milik Indonesia itu,” ujarnya.

Selain membidik Solo, Gilang membeberkan sejumlah daerah lain bakal menyusul Solo sebagai penyelenggara festival musiknya. “Indonesia memang yang paling bisa digarap dari sektor tourism [pariwisata]. Di sini banyak situs peninggalan purba dan heritage yang menarik seperti Toraja, Makassar, dan Padang. Semua lokasi jagoan menurut saya,” bebernya.

Basis sekaligus pentolan Krakatau, Pra Budi Dharma, menambahkan sebagai negara yang memiliki festival musik jaz terbanyak di dunia, penyelenggaraan acara musik sejenis di Indonesia tentunya memiliki tantangan tersendiri. “Saya sudah main jaz keliling dunia. Di mana-mana kendalanya sama. Kalau mau bikin yang ideal memang sulit. Kalau main jaz murni, sulit jualannya. Makanya unsur pop dan komersial harus tetap ada. Kalau di sini bisa lebih menarik karena kental nuansa budaya dan heritage-nya,” imbuhnya.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mengapresiasi langkah Krakatau yang ingin memajukan pariwisata di Kota Bengawan lewat jalur festival musik. “Idenya baik. Kira-kira awal Januari 2015 nanti semoga bisa terealisasi,” tutupnya.

Dua personel Krakatau, Gilang Ramadhan dan Pra Budhi Darma, tak hanya menyampaikan gagasannya menggarap festival jaz ke Pemkot Solo. Keduanya juga berfoto di depan Tugu Pemandengan di Titik Nol Kilometer Kota Solo dan menggelar pentas singkat di sudut bundaran Gladak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya