SOLOPOS.COM - Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi (kedua dari kiri) saar berbincang dengan wartawan pada acara Coffe Morning Peran Penting Media dalam Penyampaian Informasi Pemilu di Kantor KPU Wonogiri, Rabu (3/8/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri berusaha menggaet perantau agar berpartisipasi dalam Pemilu 2024 di Wonogiri.

Selama ini perantau asal Wonogiri yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) menjadi kendala KPU Kabupaten  Wonogiri untuk mencapai target partisipasi pemilu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, mengatakan target Pemilu 2024 sebesar 77%.

Hal itu akan sulit tercapai jika DPT yang merantau tak ikut andil dalam pemilu. Pasalnya perantau atau kaum boro asal Wonogiri mencapai lebih kurang 30% dari total jumlah penduduk Wonogiri saat ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“Para perantau yang masuk DPT masih menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk mencapai target partisipasi pemilu. Oleh karena pada Pemilu 2024 nanti kami akan fokus untuk mengejar para perantau agar turut berpartisipasi,” kata Toto saat ditemui Solopos.com di kantor KPU Kabupaten Wonogiri, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Begini Alur Konsultasi Layanan Help Desk di KPU Wonogiri

KPU Kabupaten Wonogiri akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan terminal di Kabupaten Wonogiri untuk menyosialisasikan Pemilu 2024.

Hal itu dilakukan karena setiap hari ada 80 bus dari Jakarta ke Wonogiri, begitu juga sebaliknya yang dinaiki penumpang perantau.

Selain itu, KPU juga akan menggandeng media massa cetak dan elektronik agar bisa menginformasikan segala hal tentang Pemilu 2024.

Dia berharap dengan adanya pemberitaan tentang pemilu para DPT Kabupaten Wonogiri yang berada di luar kota dapat menerima informasi pemilu Wonogiri. Dengan begitu, mereka bisa tergerak untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang.

“Kami tetap akan menyosiaslisasikan kepada warga-warga lokal, tetapi porsinya akan lebih banyak ke DPT yang merantau. Kalau DPT yang berada di Wonogiri tentu sudah banyak menerima informasi baik dari kecamatan dan kelurahan/desa,” ujar dia.

Baca Juga: Ruang Help Desk KPU Wonogiri Dilengkapi Kamera Perekam, untuk Apa?

Dia menambahkan para perantau kerap kali enggan pulang ke Wonogiri saat pemilu karena tidak mendapatkan informasi yang lengkap.

Selain itu, kerap terbentur dengan pekerjaan di tempat perantauan. Di sisi lain, mereka juga enggan mengajukan pindah memilih.

“Sebenarnya tanpa mereka pulang pun bisa tetap berpartisipasi dalam pemilu, yaitu dengan cara mengajukan pindah memilih. Misalnya, yang awalnya tempat pemilihan di Wonogiri, bisa pindah di Jakarta. Tetapi, jika kasus seperti itu, DPT hanya bisa memilih pemilu yang skalanya nasional seperti presiden dan DPR RI,” jelas Toto.

Pelaksana Humas KPU Kabupaten Wonogiri, Sahid, menambahkan partisipasi pemilu di Kabupaten Wonogiri pada Pemilu 2014 sebesar 66,74%. Sedangkan pada Pemilu 2019 sebesar 72,89%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya