SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri berhasil melakukan rasionalisasi dan memangkas usulan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 hingga Rp10 miliar.

KPU Wonogiri pada awalnya mengusulkan Rp38 miliar untuk biaya penyelenggaraan pemilihan bupati dan wakil bupati periode 2020-2025 itu. Atas permintaan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, KPU kemudian melakukan rasionalisasi guna menekan anggaran tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akhirnya KPU hanya mengusulkan Rp28 miliar. KPU berharap Pemkab tak meminta anggaran itu ditekan lagi.

Ketua KPU Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi, saat ditemui Solopos.com di Hotel Diafan kawasan kota Wonogiri, Rabu (3/7/2019) malam, menyampaikan rasionalisasi anggaran Pilkada sudah dilakukan seperti permintaan Bupati Joko Sutopo sebelumnya. 

Hasilnya, kebutuhan anggaran bisa ditekan hingga di angka Rp28 miliar dari sebelumnya Rp38 miliar. Menurut Toto, pemangkasan anggaran itu sudah paling maksimal.

Toto menceritakan kali pertama mengusulkan anggaran Rp38 miliar. Lalu Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) meminta KPU melakukan penyesuaian karena dinilai terlalu besar. 

“Permintaan TAPD kami laksanakan. Anggaran yang kami usulkan untuk kali kedua berkurang menjadi Rp32 miliar. Bupati kemudian meminta kami menekannya lagi. Sekarang menjadi Rp28 miliar. Artinya, dari usulan pertama hingga ketiga anggaran yang kami usulkan menyusut Rp10 miliar. Itu sudah maksimal,” kata Toto.

Dia melanjutkan rasionalisasi anggaran dilakukan dengan cara mengurangi jumlah kegiatan, seperti sosialisasi. Selain itu mengubah penghitungan dengan menggunakan dasar indeks yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 2018. 

Pada penghitungan sebelumnya, KPU mengacu pada indeks PMK 2016, sama dengan saat menghitung anggaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018. Indeks PMK 2018 lebih rendah daripada indeks PMK 2016 sehingga setelah disesuaikan anggaran menjadi lebih rendah dibanding sebelumnya.

“Semoga [anggaran] tidak diminta diturunkan lagi. Anggaran Rp28 miliar ini sudah mepet. Ini akan kami gunakan sesuai aturan,” imbuh Toto.

Dia mengaku sudah memaparkan penghitungan anggaran terakhir ke Pemkab, beberapa hari lalu. Jika usulan senilai Rp28 miliar tersebut disetujui Pemkab, berarti anggaran itu hanya bertambah Rp2 miliar dibanding anggaran Pilkada 2015. 

Saat itu KPU mendapatkan anggaran Rp26 miliar. Hal itu sangat jauh berbeda dengan anggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pemkab sudah menyetujui usulan anggaran Bawaslu untuk keperluan Pilkada tahun depan senilai Rp10 miliar. 

Anggaran tersebut naik lebih dari 100 persen dibanding alokasi saat Pilkada 2015 yang saat itu hanya lebih kurang Rp4 miliar.

Terpisah, Ketua TAPD yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Suharno, menyebut anggaran Pilkada 2020 yang diusulkan KPU senilai Rp28 miliar sudah masuk Rancangan KUA PPAS. Dia mengapresiasi KPU yang memiliki semangat mengefisienkan anggaran. 

Selanjutnya Pemkab akan mengajukan Rancangan KUA PPAS kepada DPRD untuk selanjutnya dibahas bersama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya