SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga mencoblos di dalam bilik suara saat pilkada. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SRAGEN — Komisi Pemilihan Umum atau KPU Sragen memasang target partisipasi pemilih dalam Pilkada Sragen 2020 sama dengan target nasional, yakni 77,5 persen.

Wabah Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya itu diprediksi berpengaruh terhadap realisasi target tersebut, bahkan capaiannya bisa jadi di bawah target.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua KPU Sragen Minarso saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (18/9/2020), menyampaikan untuk mencapai target partisipasi pemilih Pilkada 77,5 persen itu KPU berusaha memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat.

Presiden Jokowi Kirim Surat Ucapan Selamat Ultah Ke-23 Untuk Solopos: Semoga Selalu Menginspirasi!

Ekspedisi Mudik 2024

Minarso mengakui wabah Covid-19 memunculkan kekhawatiran di masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Untuk itu, KPU tidak tinggal diam tetapi sudah menyiapkan strategi sosialisasi agar target tersebut bisa terlampaui.

“Strateginya dengan penguatan kelembagaan agar bisa bekerja maksimal, termasuk dalam penerapan protokol kesehatan secara ketat. Strategi berikutnya memaksimalkan sosialisasi ke semua jenjang di wilayah Kabupaten Sragen, kecamatan, desa, sampai ke tingkat TPS. Model sosialisasi masih diformulasikan dengan KPU Provinsi Jawa Tengah. Metode sosialisasi berkeliling antardesa atau antardukuh itu akan dijalankan,” jelas Minarso.

Lagi Siaran Langsung, Girl Group Fanatics Jadi Korban Pelecehan Seksual

Petugas Jalani Rapid Test

Di sisi lain, KPU juga tetap sosialisasi kepada organisasi kemasyarakatan (ormas), kelompok masyarakat, kegiatan keagamaan, PKK, dan organisasi massa lainnya. Semua itu menjadi ikhtiar KPU untuk mencapai target partisipasi pemilih di Pilkada 2020.

Kemudian untuk menjamin keamanan dari penualaran Covid-19, penyelenggaran pemilu akan diperiksa dengan rapid test.

Minarso menyampaikan kalau melihat tren angka patisipasi pilkada cenderung turun 0,6 persen setiap digelar Pilkada Sragen. Pada Pilkada 2011 partisipasi pemilih 71,00 persen, kemudian turun 0,6 persen menjadi 70,40 persen pada Pilkada 2015.

Curhat Agen Bus di Terminal Klaten Penumpang Sepi Dampak PSBB Jakarta

Mantan komisioner KPU Sragen, Roso Prajoko, menyampaikan partisipasi pemilih pada pilkada Sragen 2020 cenderung turun karena dampak Covid-19.

Dia mengatakan selama ini tidak ada jaminan dari penyelenggara pemilu bahwa setiap pemilih bebas terpapar Covid-19 seusai datang ke TPS. Apalagi tren kasus Covid-19 di Sragen, ujar dia, cenderung naik.

“Terlebih konstruksi hukum pilkada menunjukkan hak pilih itu disesuaikan dengan hati nurani. Kalau tidak sesuai maka pemilih lebih banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya daripada berisiko. Di sisi lain, model kampanye dan sosialisasi juga terbatas,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya