Harianjogja.com, KULONPROGO—Jelang persiapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, KPU Kulonprogo mulai melakukan pembongkaran kotak suara bekas pemilu legislatif. Sebanyak kurang lebih 1.974 kotak suara disiapkan untuk 9 Juli.
Kepala Divisi Umum, Keuangan, Logistik dan Rumah Tangga KPU Kulonprogo, Budi Priyana mengatakan pembongkaran kotak suara telah dilakukan sejak 18 Mei lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Dibongkar untuk pengosongan dokumen, baik surat suara maupun berita acara,” ujar Budi, Rabu (28/5/2014).
Dokumen yang berada di dalam kota suara dikumpulkan dan diseleksi untuk diinventarisasi. Selain itu, alat kelengkapan pemilu seperti tinta, busa dan paku juga turut diinventarisasi.
“Kami juga memilih beberapa kotak suara, memisahkan yang layak dan tidak agar nanti dapat digunakan lagi untuk pilpres. Selama masih baik, dapat dimanfaatkan lagi tanpa perlu pengadaan lagi,” jelas Budi.
Sementara untuk surat-surat suara hasil pileg lalu nantinya juga akan diinvetarisasi. Penghapusan surat suara akan dilakukan akhir tahun nanti. Sedangkan untuk berita acara pemilu legislatif lalu akan dikumpulkan dan didata.
Dari pembongkaran kotak suara tersebut, KPU Kulonprogo menyisakan dua kotak suara di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hal ini sesuai dengan isi peraturan KPU tentang alokasi kotak suara pada pilpres nanti. Dari 897 TPS nantinya dikalikan dua kotak, jadi sekitar 1.974 kotak yang tidak dilipat. Sedangkan sisanya nanti dilipat dan dimasukkan gudang.
“Namun, kami sedang menawar kepada KPU pusat, kalau bisa tiap TPS menggunakan satu kotak saja. Karena satu kotak saja sudah cukup,” imbuh Budi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
